Ganteng. Loyal. Perhatian. Santun. Tapi belum mapan, alias masih miskin. Itulah potret seorang Bagong, pemuda paling galau di kampung Kebangeten, Nagari Ngalem-Ngalem, kala itu. Ia baru putus, tepatnya diputusin mantan bakal calon istrinya.
KEMBALI KE ARTIKEL