Barangkali aku memang pernah memujimu sedemikian rupa. Pernah melebihkanmu dari wajah-wajah yang lain. Pernah menyanjungmu atas segala penglihatan yang mengkagumkanku. Pernah tanpa jeda memanggilmu dalam mimpiku. Pernah menyulam selendang asa yang ku ingin hanya pada pundakmu saja ku sematkan. Pernah merumahkanmu dalam sebuah rumah sederhana namun sungguh berharga, sebab sungguh luar biasa kerja kerasku dalam menjaganya dan menghiasi ruangnya. Rumah itu bernama "hati".