Tidak terasa, 1 tahun sudah Mbah Surip meninggal dunia. Saya merasa beliau tidak wafat, seolah-olah masih saja ada di dunia ini, hanya sedang berkeliling “ngamen” ke seluruh nusantara. Begitulah memang kebiasaan beliau sedari dulu, jauh sebelum si Mbah terkenal berkat aransemen ulang lagu “Tak Gendong” yang mencatat popularitas fenomenal. Berkenaan dengan popularitasnya itu, waku saya menemuinya untuk terakhir kali saat pentas di pelataran Wisma Antara si Mbah berkata dengan serius,”Mumet aku, Ed. Dimana-mana aku dikejar-kejar wong.”