Bayangkan, setiap kelurahan dan kecamatan di kota Banjarmasin diwajibkan untuk menyumbang Nasi, Kue dan lainnya untuk pernikahan Putrinya, sedangkan untuk anggaran tersebut Muhidin hanya memberi dana Rp. 100.000,00 dan beras beberapa liter. Bahkan untuk mempersiapkan acara tersebut, jalan RE Martadinata harus ditutup, sehingga membuat masyarakat kesusahan.
Tidak habis pikir dengan kelakuan Muhidin ini, setelah sebelumnya diduga menerima gratifikasi sewaktu Pilkota, banyak juga kebijakannya yang aneh dan merepotkan bawahannya. Kalau dingat-ingat memang, Muhidin ini sebenarnya tidak memiliki kapabilitas sebagai pemimpin, hanya karena kekayaannya dari batubara saja yang membuatnya menang saat Pilkota, apalagi ada indikasi kemenangannya saat itu karena "Bom Uang".