Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Kreatifnya Mahasiswa Indonesia di Al Azhar Berwirausaha di Mesir

27 Februari 2012   10:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:53 615 4
Memang, ada aja usaha yang dilakukan temen temen mahasiswa Al Azhar di Mesir sini. Jadi, walaupun belajar tetap kudu dilakukan, tetapi 'seni' bertahan hidup di negara orang ternyata juga menantang kreativitas temen temen untuk berwirausaha disini.

Tentu usahanya kucing kucingan dengan pemerintah Mesir. Maklum, kalau urusan legal, bisa mahal bener. Apalagi Mesir memang sedang pengetatan tenaga kerja asing, secara negaranya sedang kebanjiran pengangguran akibat revolusi.

Nah, usaha usaha tersebut diantaranya adalah bikin tempe dan tahu! Hihi, bagi yang suka cerita Ayat Ayat Cinta, emang bener tuh, bahwa beberapa mahasiswa Al Azhar pada bikin tempe dan tahu disini. Tetapi pasarnya memang masih mahasiswa Asia, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, China. Kalau orang Mesir sendiri sih belum doyan sama tempe.

Kemudian, usaha lainnya adalah bikin kerupuk, kue kering, risoles, pastel, dstnya. Ini juga usaha rumahan yang kemudian di titipkan ke warung warung makan Indonesia. Selain itu, ada juga usaha bikin rumah makan!

Nah, kalau ini, modal kudu lumayan, sehingga pada umumnya mereka urunan sesama mahasiswa, untuk menyewa tempat dan bayarin tenaga kerjanya. Tempat yang disewa bisa jadi apartemen yang disulap jadi rumah makan (jadi gak pake plang  dan sederhana banget), tetapi ada juga yang lumayan modalnya, warung makan tersebut di pinggir jalan.

Seperti beberapa hari yang lalu, kami menjajal RM Bandung di daerah Hayy El Asyir, tempat ini lumayan bersih, dan makanannya enak.  Lokasinya di pinggir jalan, tempat banyak asrama mahasiswa Malaysia tinggal. Maklum, yang punya duit untuk suka jajan disini, emang mahasiswa Malaysia, jadi lokasi sudah tepat sesuai dengan target pasar, hehee

Kami juga kenal dengan seorang pengusaha gigih, Faiz, yang malang melintang usaha, mulai dari buka warung (sukses bentar, sekarang tutup), kemudian buka kafe juga jeblok, terakhir usahanya adalah penyewaan mobil dengan sistem bagi hasil kepada yang punya mobil. Usaha ini lumayan jalan.

Sementara istrinya yang imut, Ayu, juga gak kalah gigihnya. Dia selalu membawa barang yang banyak bener dari Indonesia untuk dijual dikalangan temen temen putri Al Azhar, seperti bros, kerudung, baju, dll. Lumayan, katanya, paling tidak ongkos pulang dah nutup, hihi.

Dan adalagi, mahasiswa Al Azhar yang juga kompasianer cemerlang, Bisyri. Bisyri yang dulu rajin nulis dan sering HL ini juga adalah tipikal mahasiswa wirausaha yang tahan banting. Usahanya juga kargo pengiriman barang ke Indonesia dan sekarang dia menjual produk Mesir melalui sistem apa ya, bagi hasil gitu deh kayaknya.

Memang, macem macem banget. Yang jadi petani juga ada. Menyewa lahan yang masih murah, terus nanem kangkung, atau buat toge, dan dijual ke pasar orang orang Asia di Mesir juga. Selain itu, banyak juga  temen temen yang menjual tenaga untuk bantu bantu di keluarga Mesir. Ada juga yang ahli massage, juga sudah lumayan, punya langganan orang Australia di Mesir sini. Yah, macem macem lah.

Dan syukurnya prestasi mahasiswa Indonesia juga bagus bagus banget. Kalau kata temen Al Azhar kemaren, mahasiswa Malaysia yang jumlahnya 11 ribu dan disupport dengan beasiswa gede dari pemerintahnya, untuk meraih predikat zayyid jiddan (dibawah Mumtaz) aja megap megap, paling banyak 4 orang dah paling bagus tuuh.

Sementara mahasiswa Indonesia yang jumlahnya sekitar 4000 orang, untuk meraih Mumtaz (predikat terbaik) paling tidak jumlahnya lebih dari 10 orang. Padahal, ya itu, betapa, betapa mahasiswa ini harus nyambi dengan kerja berat seperti itu setiap hari. Memutar otak agar bisa survive dan punya penghasilan, bertahan di negara ini.

Ya gitu deh. Selamat Berkarya & Berwirausaha Mahasiswa Indonesia di Al Azhar....

Salam Kompasiana!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun