Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Menunggu 'Baywatch' di Pantai Pangandaran

18 Februari 2014   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:42 244 5
[caption id="attachment_323316" align="aligncenter" width="576" caption="Pantai Pangandaran. Foto dok.pribadi"][/caption] Kemaren hari jumat malam, jadi juga ke pantai Pangandaran. Kami berangkat tengah malam, sekitar jam 12 malem, dan ketika subuh sudah tiba di Tasik. Wah, disini aku lihat ternyata debu vulkanik Gunung Kelud sudah menutupi jalanan, pepohonan dan atap-atap rumah. Perjalanan debu yang panjang. Siangnya, setelah beberes check in, kami main di pantai Pangandaran. Perasaan sudah lama sekali tidak main kesini. Penataan pantainya sudah lumayan. Jalanan lebar dan mulus. Kemudian hotel-hotel yang bertumbuhan bak jamur di musim hujan ditata disebrang jalan. Jadi tidak ada hotel yang memiliki pantainya sendiri. Semua pantai menjadi pantai publik dan tidak bayar. Ini berbeda dengan di Bali dan Lombok. Banyak hotel yang mengokupasi pantai jadi miliknya sendiri. Jadi terbatas, orang di luar hotel tidak boleh masuk. Sebenarnya kalau melihat pantai ini, yah gak gitu bagus-bagus amat, hehee. Pantai berpasir coklat gelap, tetapi landai dan asyik dipake renang. Yang bagus itu malah pantai di daerah cagar alamnya, tidak jauh dari area pantai Pangandaran.  Disitu pantainya putih, dan airnya jernih sekali. Kami naik kapal nelayan kesananya. Disini bisa snorkling lihat ikan-ikan warna warni. Nah, yang asyik itu kalau lihat orang surfing atau berselancar. Saya melihat seorang anak kecil dah jago loh main surfingnya. Meliak liuk mengikuti ombak. Semoga dia ntar kalo gedean bisa seperti Dede, surfer dari pelabuhan ratu yang pernah jadi juara Asia. Anak pantai gitu loh!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun