Banyak siswa yang merasakan kesedihan, termasuk saya. Maklum, kamar itu menjadi tempat yang mengawali perjuangan saya menjadi calon pastor di sana. Saya telah menjadi penghuni kamar itu sejak 2010. Di kamar itu, terjadi sejumlah peristiwa penting bagi saya. Di sana pula, saya memulai misi saya menyebarkan virus Cherrybelle di sekolah.
Ada beberapa kamar darurat yang disiapkan. Kelas peralihan dan kelas X menghuni aula, kelas XI menghuni dua ruang kelas yang baru selesai dibangun, kelas XII IPA di ruangan kelas peralihan, dan kelas XII IPS di ruang kelas lama mereka. Menurut perkiraan, kondisi ini akan berlangsung selama satu semester lebih. Untuk toilet, separuh bagiannya sudah diruntuhkan. Tetapi, kontraktor mengerti dengan kami. Mereka memutuskan membangun toilet baru terlebih dahulu, lalu meruntuhkan yang lama.
Kini, "sang ibu" tengah berdandan, merubah diri menjadi yang lebih baik dan lebih layak huni di usia senjanya......
Fotonya saya upload kemudian.