Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ambulance Di Pesisir Rohil Tidak Pakai Roda.?

9 Juni 2014   06:52 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:36 100 3

Sedih, miris atau kata lain yang lebih pas melihat pemandangan dari foto tersebut. Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang digadang-gadang akan menjadi Ibukota Provinsi Riau Pesisir, dan Rohil yang terbilang cukup besar APBD nya kurang lebih Rp. 2 Triliyun. Ternyata masih ada daerah yang dibilang masih tertinggal seperti dalam foto yaitu kecamatan Pasir Limau Kapas.

Dari gambar tersebut diatas menceritakan pasien yang hendak pulang dari Puskesdes ke rumah ditandu dengan kain oleh keluarganya. Biasanya jika pasien tersebut penyakitnya cukup parah atau tidak sanggup berdiri sudah barang tentu akan ditandu seperti gambar. Namun hal ini sering dilakukan jika pasien adalah yang baru melahirkan atau ibu-ibu yang sudah renta. Jika pasien seorang laki-laki atau masih bisa duduk, biasanya akan dinaikkan sepeda motor tartig alias tarik tiga.

Kondisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi ciri khas masyarakat Pesisir Rohil desa Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika).

Kondisi itu juga dibenarkan, Kepala Puskesmas Panipahan, dr. Netty J Z, Jum’at (6/6/14) malam melalui BBM.

“Emang membawa pasien disini dari rumah yang sakit ke puskesmas kek (baca-kayak) gini bang, kalau pulang baru melahirkan juga dari puskesdes, ya begini, ” katanya. (riauheadline.com)

Sedangkan mobil Ambulance di daerah tersebut tidak ada dan hanya sebagian desa saja yang bisa dilalui kendaraan ambulance. Namun begitu juga puskesdes di Panipahan ini tidak/belum mendapatkan jatah dari Pemkab Rohil. Sementara ini jika Puskesmas yang berada di Kecamatan Palika ini biasanya menyewa dari Kabupaten Labuhan Batu (Sumut).

Padahal beberapa waktu lalu Pemkab Rohil membagi-bagikan mobil Ambulance disetiap Kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten Rohil ini. Namun kini Kepala Puskesmas dan pihak Kecamatan Palika sedang mengupayakan Ambulance untuk daerah ini.

"Kami belum ada (ambulance, red), tapi masih diupayakan ama saya dan pak camat agar bisa diberi dan ada kabar-kabarnya kata pak camat, akan diberi. Ya mudah-mudahan secepatnya terealisasi. Masyarakat mendambakan ambulance,” katanya berharap (riauheadline.com)

Menurut teman saya yang pernah melintasi daerah ini dari Bagan Batu via kota Paret (namanya aja kota, masih desa kok) ke pulau Jemur untuk memancing ikan di Pulau Jemur, jalanan memang banyak ditemui jembatan-jembatan kecil yang hanya bisa dilalui sepeda motor, karena daerah ini cukup banyak kawasan rawa-rawanya.

"Makanya kami kemaren itu naik kereta (baca-sepeda motor), jika naik kendaraan roda empat harus dari Aek Nabara tembus ke daerah Aek Jamu atau lebih dikenal Negeri lama." Ujar teman saya tersebut.

Begitulah gambaran daerah perbatasan Provinsi Riau dengan Sumut. Kemaren itu Listriknya dari Sumut, di Panipahan ini Ambulance nya yang dari Sumut jika benar-benar dibutuhkan. Padahal Riau khususnya Kabupaten Rohil termasuk daerah yang kebanjiran APBD cukup besar, kurang lebih Rp. 2 T pertahunnya.

Belum pernah sih saya berkunjung ke daerah ini (Panipahan) namun dari gambaran dan ceria-cerita kawan-kawan jurnalis daerah ini cukup berkembang dunia Judinya dan hiburan warung remang-remang. Namun itu juga masih diragukan kebenarannya, karena saya sendiri tidak pernah berkunjung.

Semoga saja daerah ini mendapat perhatian Gubernur Riau yang berasal dari Kabupaten Rokan Hilir, mengingat sebelum menjabat Gubernur Riau beliau adalah Bupati aktif, dan kini Wakil Bupati nya adalah Putra dari Gubernur Riau yang masih lajang dan segera menikah dalam beberapa hari kedepan. Semoga saja bisa menjadi target pembangunan untuk daerah tersebut.

Semoga...

Sumber : Pasien Panipahan Rohil Dipikul Pakai Kain Sarung (Riauheadline.com)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun