Kamu patah hati! Berulang kali sakit, merasa kesepian, lagi-lagi bilang, “Kenapa harus aku yang merasakan ini?” Patah hatimu bukan lagi bak soal kisah-kisah romantis di novel-novel. Kamu patah hati atas semua ekspektasi dan hasil yang tidak sesuai rencana. Kamu menghardik! Kamu bilang lagi, “apa aku tidak pantas untuk selalu bahagia?” mengapa terus aku dan selalu aku yang berjalan dan bertanggung jawab sendirian? Kemana mereka orang-orang yang mengasihiku?
KEMBALI KE ARTIKEL