Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rindu Sang Veteran

10 Agustus 2019   14:36 Diperbarui: 10 Agustus 2019   14:45 46 0
Sudah berulangkali ia berusaha menyimpan kenangan
Wajah dipenuhi bait-bait doa masih saja bermain di pelupuk mata
Seperti enggan beranjak dari memori, tak ingin menjadi yang dilupakan

Seragam penuh kebanggaan masih terpajang di dinding yang sudah tua, sama seperti usianya
Setiap hari seragam itu selalu ia pandang
Bukan. Bukan semata-mata hanya memandang seragam. Namun kenangan. Perjuangan.

Matanya yang sudah sayu kadang tampak berkaca-kaca
Hatinya masih teringat saat dulu
Saat wajah itu masih tersenyum menenami sepinya.
Perempuan yang fotonya dipajang berdampingan dengan seragam kebanggaan.

Sudah berulangkali ia berusaha menyimpan kenangan
Wajah dipenuhi bait-bait doa itu masih saja bermain di pelupuk mata
Membuatnya rindu. Sungguh-sungguh rindu. Ingin rasanya segera bertemu.

Seseorang yang pernah mendampingi dikala darah perjuangan membasahi kulit
Kini hanya tersisa gambarnya saja
Senyum yang menyayat qalbu karena rindu. Sungguh-sungguh rindu. Ingin rasanya segera bertemu.

Menatap foto hitam putih itu sudah menjadi kebiasaannya
Meski sudah renta dengan kaki yang sudah tak segagah dulu saat berpijak
Namun terasa tetap kokoh manakala berdiri dihadapan foto sang istri tercinta
Hanya itu kini miliknya
Harta dari segala harta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun