Nasionalisasi perusahaan asing yang ada di Venezuela ini dimulai sejak tahun 2007 dengan pengambil alihan kepemilikan Exxon mobile yang pada saat itu menguasai sumberdaya migas Venezula (negara ini merupakan negara penghasil minyak terbesar ke lima dalam OPEC). Selain itu, tahun-tahun berikutnya pemerintah Venezuela melakukan nasionalisasi kembali perusahaan asing seperti cemex dari mexico, holcim dari swiss, dan perusaahan asing lainnya. Tentu saja kebijakan ini membuat negara-negara barat dan negara-negara kapitalis marah besar, namun hal ini tidak menyurutkan keberanian Chavez untuk merebut kembali kekayaan alamnya demi kepentingan masyarakat dan bangsa Venezuela.
Berkat keberanian dalam kebijakan luar negerinya, Venezuela merupakan negara dengan ekonomi yang mandiri di negara latin. Mereka tidak tergantung terhadap kekuasaan adidaya Amerika Serikat, bahkan mereka mencoba untuk melawan Amerika dengan berbagai aksi anti amerika dan kapitalis. Negara ini meruapakan salah satu negara yang melawan Hegemoni Amerika Serikat bersama negara-negara latin lainnya seperti Kuba dan Bolivia.
Kemarin tepatnya Selasa, 5 Maret 2013 dunia seolah tersentak dan kaget akan berita meninggalnya Sang Presiden Venezuela ini. Walaupun Chavez telah meninggal dunia, tetapi pemikiran dan karya besar Chavez tidak akan pernah dilupakan oleh sejarah Amerika Latin khususnya dan dunia pada umumnya.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, apakah pemimpin negara kita mampu membuat kebijakan seperti apa yang dilakukan oleh Chavez dengan segala resikonya ?? . Seandainya iya, maka perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia seperti Freeport, Chevron, atau apalah itu maka saya yakin seyakin-yakinnya negara kita akan makmur, tetapi dengan satu catatan tidak ada kata korupsi dan pemimpin kita harus amanah dan pro rakyat.
Semoga kita dapat belajar dari kebijakan yang dibuat oleh Hugo Chavez untuk kesejahteraan rakyatnya, selamat jalan ! Gebrakan mu akan selalu di ingat dunia... Ciao Chavez....