Di suatu kota tua yang dilupakan oleh modernitas, ada sosok pria bernama Arman. Setiap pagi hari, ia melewati jalanan sempit yang berliku-liku, diapit oleh bangunan-bangunan yang seakan berbicara tentang masa lalu yang penuh dengan kemenangan. Kota tua itu pernah menjadi pusat perdagangan yang ramai, namun sekarang hanya meninggalkan ejak-jejak usang dari masa lalu.
KEMBALI KE ARTIKEL