Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Memahami Politisasi Agama, Dampaknya terhadap Keberagaman Sosial di Indonesia

20 Juni 2024   22:20 Diperbarui: 20 Juni 2024   23:03 65 0
Politisasi agama adalah fenomena yang melibatkan penggunaan agama atau keyakinan keagamaan untuk kepentingan politik. Menurut seorang tokoh agama Ali Maschan Moesa, politisasi agama adalah penggunaan simbol-simbol agama untuk menggerakkan massa, mencampur adukkan emosi keagamaan, dan membuat jejaring kekuatan di parlemen dengan tujuan untuk kepentingan politik. Dalam kepentingan politik, keagamaan akan digunakan dan dimanipulasi oleh individu dan kelompok sosial tertentu demi keuntungan berupa material dan kekuasaan. Dalam perkembangannya di politik Indonesia, politisasi agama memiliki kesan dan dampak negatif bagi keberagaman sosial di Indonesia. Keberagaman sosial di Indonesia sendiri mencakup berbagai aspek yang membedakan individu dan kelompok masyarakat. Keberagaman sosial mencakup perbedaan suku bangsa yang beragam, perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan status sosial, serta perbedaan bahasa dan budaya. Keberagaman sosial di Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang membuat terwujudnya interaksi bangsa. Keberagaman sosial merupakan sesuatu yang nyata dan tidak seharusnya dianggap sebagai ancaman bagi bangsa dan negara melainkan harus dihadapi dan dihargai. Dengan maraknya politisasi agama di tengah keberagaman sosial di Indonesia, tentunya akan mengganggu kestabilitasan bagi relasi antarindividu maupun antarkelompok sosial. Politisasi agama yang berlebihan tanpa memperhatikan etika sosial dan rasa kemanusiaan akan menyebabkan sejumlah keburukan dan keresahan baik di lingkup individu, masyarakat, maupun negara. Lantas, dengan banyaknya dampak negatif akibat dari campuran politik-agama, apak apakah kedua hal tersebut seharusnya dapat terpisahkan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun