Jenis-Jenis Bullying
1. Bullying Fisik
Tindakan kekerasan seperti memukul, menendang, atau mendorong.
2. Bullying Verbal
Ejekan, hinaan, atau ucapan yang merendahkan.
3. Bullying Sosial
Mengucilkan seseorang dari kelompok sosial, menyebarkan rumor, atau mengabaikan korban.
4. Cyberbullying
Bullying melalui media sosial atau platform digital, seperti menyebarkan pesan negatif, gambar memalukan, atau mempermalukan seseorang secara online.
Analisis Data Bullying: Studi Kasus di SMP 6 dan SMP 24
Studi tentang bullying di dua sekolah, yakni SMP 6 Surabaya dan SMP 24, memberikan gambaran tentang pengalaman siswa, dampak emosional yang dirasakan, serta peran guru dalam menangani kasus bullying.
Studi Kasus SMP 6 Surabaya
1. Profil Responden
Survei melibatkan 29 siswa berusia 12-15 tahun.
Usia: 12-13 tahun (51,7%), 14-15 tahun (48,3%).
Jenis kelamin: Laki-laki (51,7%), perempuan (48,3%).
2. Pengalaman Bullying
Sebanyak 55,2% siswa mengaku pernah mengalami bullying. Jenis-jenis bullying:
Verbal: 48,3%
Fisik: 17,2%
Cyberbullying: 10,3%
Sosial: 10,3%
Seksual: 3,4%
3. Dampak Emosional
Respon emosional siswa:
Marah dan ingin membalas: 31%
Tidak merasa terganggu: 31%
Sedih dan pasrah: 17,2%
4. Persepsi terhadap Bullying
Sebanyak 89,7% siswa menilai bullying sebagai masalah serius.
5. Peran Guru
Guru dinilai cukup aktif:
Sangat berperan aktif: 34,5%
Cukup berperan: 58,6%
Tidak terlalu berperan: 6,9%
6. Hubungan Sosial
Mayoritas siswa (82,8%) memiliki banyak teman, sementara sisanya memiliki satu atau dua teman dekat.
Studi Kasus SMP 24
1. Profil Responden
Survei melibatkan 125 siswa berusia 12-15 tahun.
Usia: 12-13 tahun (97,6%), 14-15 tahun (2,4%).
Jenis kelamin: Laki-laki (47,2%), perempuan (52,8%).
2. Pengalaman Bullying
Sebanyak 47,2% siswa mengaku pernah mengalami bullying. Jenis-jenis bullying:
Verbal: 62 siswa
Fisik: 21 siswa
Sosial: 33 siswa
Cyberbullying: 14 siswa
Seksual: 8 siswa
3. Dampak Emosional
Respon emosional siswa:
Marah dan ingin membalas: 32%
Sedih dan pasrah: 26,4%
Tidak merasa terganggu: 8%
4. Persepsi terhadap Bullying
Sebanyak 87,2% siswa menganggap bullying adalah masalah serius.
5. Peran Guru
Guru dinilai cukup aktif:
Sangat berperan aktif: 51,2%
Cukup berperan: 37,6%
Tidak berperan: 11,2%
6. Hubungan Sosial
Sebagian besar siswa (67,2%) memiliki lebih dari tiga teman dekat, sedangkan sisanya memiliki satu atau dua teman dekat.
Bullying adalah masalah signifikan yang memengaruhi banyak siswa, baik secara emosional maupun sosial. Hasil survei di SMP 6 dan SMP 24 menunjukkan bahwa meskipun guru telah berperan dalam pencegahan bullying, masih terdapat ruang untuk meningkatkan efektivitas penanganan dan pencegahan.
---
Rekomendasi untuk SMP 6 dan SMP 24
1. Edukasi Anti-Bullying
Mengadakan penyuluhan rutin tentang dampak bullying.
Meningkatkan kesadaran siswa untuk saling menghormati.
2. Layanan Konseling Psikologis
Menyediakan konselor sekolah yang dapat mendukung siswa korban atau pelaku bullying.
3. Pengawasan di Area Rawan Bullying
Guru perlu memantau tempat-tempat seperti kantin, lorong, dan lapangan.
4. Sistem Pelaporan yang Efisien
Membangun kotak pengaduan anonim atau platform digital untuk mempermudah siswa melaporkan bullying.
5. Kolaborasi dengan Orang Tua
Membentuk forum orang tua untuk mendukung pencegahan bullying di sekolah maupun di rumah.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kedua sekolah diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman, mendukung, dan inklusif bagi seluruh siswa.