Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Bullying di Sekolah: Tantangan dan Peran Guru dalam Penanganannya

16 Desember 2024   17:41 Diperbarui: 16 Desember 2024   17:38 54 0
Bullying merupakan salah satu permasalahan serius yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Perilaku ini melibatkan kekerasan, baik secara fisik, verbal, sosial, maupun melalui media digital (cyberbullying), yang dilakukan secara berulang kepada individu yang dianggap lemah. Dampak bullying sangat berbahaya, baik secara mental maupun emosional, sehingga dapat memengaruhi prestasi akademik serta kesehatan mental siswa.

Jenis-Jenis Bullying

1. Bullying Fisik
Tindakan kekerasan seperti memukul, menendang, atau mendorong.


2. Bullying Verbal
Ejekan, hinaan, atau ucapan yang merendahkan.


3. Bullying Sosial
Mengucilkan seseorang dari kelompok sosial, menyebarkan rumor, atau mengabaikan korban.


4. Cyberbullying
Bullying melalui media sosial atau platform digital, seperti menyebarkan pesan negatif, gambar memalukan, atau mempermalukan seseorang secara online.





Analisis Data Bullying: Studi Kasus di SMP 6 dan SMP 24

Studi tentang bullying di dua sekolah, yakni SMP 6 Surabaya dan SMP 24, memberikan gambaran tentang pengalaman siswa, dampak emosional yang dirasakan, serta peran guru dalam menangani kasus bullying.

Studi Kasus SMP 6 Surabaya

1. Profil Responden

Survei melibatkan 29 siswa berusia 12-15 tahun.

Usia: 12-13 tahun (51,7%), 14-15 tahun (48,3%).

Jenis kelamin: Laki-laki (51,7%), perempuan (48,3%).



2. Pengalaman Bullying
Sebanyak 55,2% siswa mengaku pernah mengalami bullying. Jenis-jenis bullying:

Verbal: 48,3%

Fisik: 17,2%

Cyberbullying: 10,3%

Sosial: 10,3%

Seksual: 3,4%



3. Dampak Emosional
Respon emosional siswa:

Marah dan ingin membalas: 31%

Tidak merasa terganggu: 31%

Sedih dan pasrah: 17,2%



4. Persepsi terhadap Bullying
Sebanyak 89,7% siswa menilai bullying sebagai masalah serius.


5. Peran Guru
Guru dinilai cukup aktif:

Sangat berperan aktif: 34,5%

Cukup berperan: 58,6%

Tidak terlalu berperan: 6,9%



6. Hubungan Sosial
Mayoritas siswa (82,8%) memiliki banyak teman, sementara sisanya memiliki satu atau dua teman dekat.



Studi Kasus SMP 24

1. Profil Responden

Survei melibatkan 125 siswa berusia 12-15 tahun.

Usia: 12-13 tahun (97,6%), 14-15 tahun (2,4%).

Jenis kelamin: Laki-laki (47,2%), perempuan (52,8%).



2. Pengalaman Bullying
Sebanyak 47,2% siswa mengaku pernah mengalami bullying. Jenis-jenis bullying:

Verbal: 62 siswa

Fisik: 21 siswa

Sosial: 33 siswa

Cyberbullying: 14 siswa

Seksual: 8 siswa



3. Dampak Emosional
Respon emosional siswa:

Marah dan ingin membalas: 32%

Sedih dan pasrah: 26,4%

Tidak merasa terganggu: 8%



4. Persepsi terhadap Bullying
Sebanyak 87,2% siswa menganggap bullying adalah masalah serius.


5. Peran Guru
Guru dinilai cukup aktif:

Sangat berperan aktif: 51,2%

Cukup berperan: 37,6%

Tidak berperan: 11,2%



6. Hubungan Sosial
Sebagian besar siswa (67,2%) memiliki lebih dari tiga teman dekat, sedangkan sisanya memiliki satu atau dua teman dekat.






Bullying adalah masalah signifikan yang memengaruhi banyak siswa, baik secara emosional maupun sosial. Hasil survei di SMP 6 dan SMP 24 menunjukkan bahwa meskipun guru telah berperan dalam pencegahan bullying, masih terdapat ruang untuk meningkatkan efektivitas penanganan dan pencegahan.


---

Rekomendasi untuk SMP 6 dan SMP 24

1. Edukasi Anti-Bullying

Mengadakan penyuluhan rutin tentang dampak bullying.

Meningkatkan kesadaran siswa untuk saling menghormati.



2. Layanan Konseling Psikologis

Menyediakan konselor sekolah yang dapat mendukung siswa korban atau pelaku bullying.



3. Pengawasan di Area Rawan Bullying

Guru perlu memantau tempat-tempat seperti kantin, lorong, dan lapangan.



4. Sistem Pelaporan yang Efisien

Membangun kotak pengaduan anonim atau platform digital untuk mempermudah siswa melaporkan bullying.



5. Kolaborasi dengan Orang Tua

Membentuk forum orang tua untuk mendukung pencegahan bullying di sekolah maupun di rumah.




Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kedua sekolah diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman, mendukung, dan inklusif bagi seluruh siswa.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun