Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Mengingat Kembali Sekolah Libur saat Ramadan

4 Januari 2025   14:05 Diperbarui: 4 Januari 2025   14:05 77 10


Kini ramai muncul wacana sekolah libur di masa Ramadan. Fenomena itu pernah terjadi di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Di masa Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ada fenomena yang agak lain. Kala itu, saat Ramadan, sekolah diliburkan. Kala itu aku sudah SMA. Semasa aku sekolah dari SD sampai SMA, ya hanya sekali itu Ramadan full libur.

Aku masih ingat di masa kampanye Pemilu 1999. Saat itu aku SMA, sudah melek politik. Partai-partai berbasis massa Islam atau partai berasaskan Islam mulai menyuarakan libur di masa Ramadan.

Hal itu sebagai sesuatu untuk menarik hati pemilih. Yang aku ingat, Partai Nahdlatul Ummat alias PNU yang mewacanakan libur sekolah di masa Lebaran.

Saat itu, aku tak sepakat. Hehe masih SMA sudah tak sepakat. Karena justru di Ramadan, harusnya beraktivitas seperti hari biasa. Ya sekolah tetaplah sekolah. Mungkin jamnya yang dikurangi seperti Ramadan sebelumnya.

Aku pikir wacana itu akan menguap setelah pemilu usai. Tapi ternyata setelah pemerintahan baru Gus Dur-Megawati terbentuk, wacana itu jadi nyata.

Aku masih ingat di 1999, Ramadan jatuh di bulan Desember dan Lebaran pada Januari 2000. Kala itu, benar adanya bahwa di masa Ramadan sekolah diliburkan full.

Tapi kompensasinya, seingatku, libur kenaikan kelas dipotong. Alias tak sepanjang biasanya.

Karena Ramadan full libur, maka aktivitas bocah saat Ramadan sangat maksimal. Mulai tidur di musala, bangunkan orang sahur, aktif minta tanda tangan, sampai jalan-jalan selepas Subuh atau jelang Maghrib.

Ya memang benar-benar menyelami Ramadan tanpa sekolah. Tapi seingatku fenomena itu hanya sekali. Kemudian di Ramadan 2000 yang ketika itu Gus Dur juga masih Presiden RI, fenomena libur sekolah di masa Ramadan ditiadakan. Sekali lagi itu seingatku.

Jadi seingatku hanya sekali sekolah libur di masa Ramadan saat pemerintahan Gus Dur, yakni Ramadan 1999. Pada Ramadan 2000 situasi sudah seperti sebelumnya. Anak tetap sekolah dengan jam yang lebih pendek.

Di masa Ramadan 1999 situasi politik masih hangat dan menyenangkan. Sebab, saat itu nyaris tak ada oposisi? Siapa yang oposisi?

Terpilihnya Megawati sebagai Wakil Presiden membuat PDIP masuk ke pemerintahan. Jadi tak ada oposisi.

Cuma di Ramadan 2000, seingatku situasi sudah mulai memanas. Amien Rais dan Gus Dur yang dulunya mesra, sudah mulai ada jarak.

Apalagi saat itu memang ada langkah-langkah Gus Dur yang dinilai kontroversial. Sehingga memancing dinamika politik tersendiri. Misalnya saja pembubaran Departemen Penerangan, Departemen Sosial. Bahkan seingatku, Kementerian Olahraga sempat ditiadakan di masa Gus Dur.

Sekarang?

Dulu aku tak sepakat jika sekolah libur saat Ramadan sekalipun pada akhirnya harus menerima karen faktanya begitu.

Lalu, bagaimana jika di masa Ramadan 2025 sekolah diliburkan? Ya kalau kini ya terserah saja. Diliburkan silakan, tidak diliburkan silakan. Yang penting bagaimana pemerintah maksimalkan sisi positifnya. Jika diliburkan ya maksimalkan positifnya, jika tidak diliburkan, ya maksimalkan positifnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun