....
Ada banyak orang yang keliling Indonesia atau kelilng dunia. Tentu menarik. Tapi, baik aktivitas keliling Indonesia atau keliling dunia, hal yang jarang diungkap adalah sumber dananya.
Saya pikir sumber dana memang layak diungkap. Sehingga, setiap dari kita memiliki penjelasan yang komprehensif mengapa orang bisa keliling Indonesia atau keliling dunia.
Misalnya sebutkan saja bahwa sudah menabung bertahun-tahun dan kemudian bisa keliling dunia. Sebutkan pula bahwa dia bukan pekerja tapi pemilik perusahaan yang bisa dikendalikan dari jauh.
Sebab kadang sebagian orang awam masih bertanya mengapa bisa beraktivitas panjang keliling dunia atau keliling nusantara. Apakah tidak kerja?
Karena sebagian orang awam memang perlu penjelasan. Sehingga ketika anaknya memiliki hasrat keliling dunia, maka ada penjelasan yang memadai.
Atau sebutkan saja dia anak sultan yang rekeningnya tak terhingga. Sehingga bisa ke manapun tanpa harus bekerja.
Atau sebutkan saja kalau misalnya selama keliling ternyata dapat dukungan dari sponsor. Atau sebutkan saja bahwa selama keliling numpang tidur di rumah saudara yang begitu banyaknya.
Atau misalnya selama keliling, numpang tidur di polsek atau musala atau masjid atau yang lainnya.
Atau selama keliling Indonesia numpang truk gratis dari satu tempat ke tempat lainnya. Dan banyak hal lain yang saya pikir perlu dijelaskan.
Sehingga anak-anak yang punya hasrat keliling dunia atau keliling nusantara memiliki pemahaman yang menyeluruh. Anak-anak yang ingin keliling nusantara tak hanya mengikuti ingin keliling tapi juga mengikuti bagaimana cara mengumpulkan dana untuk bisa keliling.
Sehingga, anak-anak tahu bahwa jika ingin keliling perlu biaya seberapa dan caranya bagaimana.
Atau ketika keliling dunia pakai sepeda motor atau mobil bisa juga dijelaskan bagaimana dengan pengurusan masuk keluar dari satu negara ke negara lainnya.
Memberi pemahaman yang menyeluruh menjadi penting ketika aktivitas itu dipublikasikan ke khalayak. Begitu bukan?
Yang repot pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti di atas dijawab dengan, "Tuhan yang mencukupi kebutuhan" atau "rezeki tak akan pernah disangka". Wah repot kalau begitu.