Keduanya sama-sama bertarung di kelas 73 Kg. Keduanya sama-sama luar biasa. Sebab, keduanya sama-sama memegang rekor dunia. Rizki memegang rekor dunia untuk total angkatan yakni 365 Kg yang dia buat di World Cup di Phuket Thailand 4 April 2024.
Sementara, Rahmat Erwin malah memegang dua rekor dunia. Dia memegang rekor clean and jerk dengan 204 Kg pada saat Asian Championship 6 Februari 2024. Rahmat Erwin juga memegang rekor clean and jerk untuk kelas 81 Kg dengan angkatan 209 Kg. Rekor itu dia buat saat World Championship pada September 2023 di Arab Saudi.
Keduanya juga masih relative muda. Rizki masih 21 tahun dan Rahmat tiga tahun lebih tua. Artinya masa edar keduanya tidak jauh berbeda. Bahkan, untuk Olimpiade 2028, usia mereka masih memungkinkan untuk berlaga.
Jika untuk kejuaraan tertentu yang memungkinkan dua lifter dari satu negara bertading, tentu tak masalah. Namun, dilemanya adalah ketika ajang seperti Olimpiade.
Di Olimpiade 2020, Rahmat yang turun mewakili Indonesia. Kala itu dia masih berusia 21 tahun. Sementara Rizki yang masih berusia 18 tahun, tidak bisa turun ke Olimpiade karena kejuaraan dunia yang dia ikuti masih kurang dari ketentuan. Padahal, jika dilihat angkatannya, Rizki sangat potensial ke Olimpiade 2020. Maka, pada Olimpiade 2020, Rahmat yang jadi wakil Indonesia untuk 73 Kg.
Rahmat pun membuat kejutan. Dia kala itu main di grup B, grup yang tak diunggulkan. Namun, secara mengejutkan, angkatan Rahmat mampu mengunggguli beberapa lifter yang masuk di grup A. Pada akhirnya, Rahmat yang konon sudah berkemas-kemas, mendapatkan medali perunggu.
Pada Asian Games 2022 yang berlangsung di tahun 2023, Rahmat mampu mendapatkan medali emas untuk kelas 73 Kg. Saat itu, Rizki tidak ikut berkontestasi karena selepas menjalani operasi usus buntu.
Kemudian, cerita jelang Olimpiade 2024 terjadi. Saat kualifikasi, Rizki harus bertarung dengan Rahmat di World Cup Phuket pada 4 April 2024. Pertarungan intens mereka  bisa diihat di YouTube Weightifting House. Pertarungan yang sangat intens. Dua lifter dari satu negara, harus memperebutkan satu tiket. Keduanya pun bersebelahan di ruang ganti.
Pada akhirnya Rizki juara dan Rahmat berada di peringkat 3. Sehingga, Rizki berhak lolos ke Olimpiade dan Rahmat tidak lolos ke Olimpiade. Di Phuket itu, Rizki membuat rekor dunia untuk angkatan total. Tentu sangat menyedihkan melihat dua lifter potensial harus ada yang tak ke Olimpiade karena terkait batasan tiket.