Martinez sebenarnya bisa dikatakan telat main untuk timnas Argentina. Dalam artian, dia main bersama Argentina di usia yang sudah berumur. Dia baru debut bersama Argentina di Juni 2021 saat berusia sudah 28 tahun.
Debut yang sangat telat itu terjadi salah satunya karena dia tak terlalu moncer bersama Arsenal. Dia baru moncer saat main di Aston Villa pada 2020.
Sekalipun telat bermain dengan timnas Argentina, Martinez tak tergantikan setelah debut. Dia lebih sering jadi andalan di bawah mistar Argentina sejak Juni 2021.
Salah satu keunggulan Martinez adalah kemampuannya membaca penalti. Hal itu terlihat dari statistik yang dia miliki bersama Argentina. Mundoalbiceleste menyebut bahwa Martinez telah berhadapan dengan 24 tendangan penalti bersama timnas Argentina.
Dari 24 tendangan penalti itu, 12 penalti gagal menjadi gol. Perinciannya, Martinez menyelamatkan gawangnya 9 kali, bola gagal jadi gol karena membentur tiang 1 kali, dan bola melebar dua kali.
Dari 24 penalti itu, tentu saja yang paling banyak momennya adalah adu penalti. Empat kali Martinez melakoni adu penalti bersama Argentina. Pertama adalah lawan Kolombia di semifinal Copa America 2021. Kedua melawan Belanda di perempatfinal Piala Dunia 2022. Ketiga final Piala Dunia 2022 melawan Prancis. Keempat atau terbaru adalah ketika melawan Ekuador di perempatfinal Copa America 2024.
Kita masih ingat beberapa momen di mana Martinez menghalau tendangan lawan saat adu penalti. Misalnya tendangan Virgil Van Dijk dari Belanda, tendangan Kingsely Coman dari Prancis. Yang terbaru menghalau tendangan dua tendangan pemain Ekuador yakni Angel Mena dan Alan Minda.
Salah satu yang mulanya jadi andalan Martinez saat adu penalti adalah perang urat syaraf yang dia lakukan pada penendang. Namun belakangan hal itu tak lagi dia lakukan.
Penerus Goyco
Apa yang Emi lakukan bersama Argentina mengingatkan pada Sergio Goycochea. Goyco menjadi andalan Argentina saat 1990 sampai 1993.
Goyco juga jago menghalau penalti. Dia melakukannya saat Piala Dunia 1990. Kala itu Argentina bisa mengalahkan Yugoslavia dan Italia melalui adu penalti. Uniknya sebenarnya Goyco bukan kiper utama di Piala Dunia 1990. Tapi karena Nery Pumpido patah kaki, Goyco naik status jadi kiper utama.
Performa bagus Goyco berlanjut sampai Copa America 1991 dan 1993. Di Copa America 1993, dia dua kali membawa Argentina menang melalui adu penalti. Karena itu dia jadi pemain terbaik Copa America 1993.
Setelah lama Argentina tak punya kiper jempolan terkait penalti, kini muncul Emi Martinez. Dia pun bisa jadi sosok penting di Copa America kali ini.