Jika Swiss mengejutkan, maka Italia jauh dari ekspektasi. Kira-kira itulah gambaran kasar kedua tim.
Swiss mengejutkan karena mereka hampir mengalahkan Jerman di babak grup. Sayangnya Jerman mampu menyamakan kedudukan di menit akhir melalui Niclas Fullkrug.
Menahan Jerman tentu bukan hal yang biasa. Itu adalah hasil istimewa. Sebab Jerman sebelumnya bermain bagus. Jerman juga merupakan tuan rumah ajang kali ini.
Di fase grup, Swiss mampu mendapatkan lima poin. Lima poin itu hasil dari satu kemenangan dan dua kali seri. Dengan begitu, mereka ada di posisi dua klasemen akhir grup A.
Lalu bagaimana dengan Italia. Sejauh ini saya melihat Italia seperti hanya memiliki Donnarumma. Kiper yang juga kapten itu tampil istimewa.
Pemain lainnya bagaimana? Ya tentu ada yang bagus. Tapi tak sampai istimewa seperti Donnarumma. Bahkan lini depan Italia malah ngga bagus. Scamacca dan Retegui belum bisa membuat gol.
Italia mendapatkan empat poin di fase grup. Mereka memang, seri, dan kalah sama-sama sekali. Italia hanya bisa membuat tiga gol di fase grup.
Dalam bayangan saya jika mengacu pada fase grup, maka Swiss akan mendominasi. Permainan bagus Swiss akan berlanjut ketika melawan Italia.
Tapi seperti biasa, Italia akan mengandalkan Donnarumma di bawah mistar gawang. Bisa jadi Donnarumma akan digempur habis-habisan. Tapi mungkin saja Swiss kerepotan bikin gol.
Jika situasinya seperti itu, maka adu penalti kemungkinan akan terjadi. Jika adu penalti, sepertinya Italia di atas angin.
Saya bukan meremehkan Yan Sommer di bawah mistar Swiss. Tapi Donnarumma jauh lebih bagus menurut saya. Bahkan di Euro 2020, Donnarumma mampu mengamankan gawangnya dari tendangan penalti.
