Liga Champions tak berhasil diraih Borussia Dortmund, tapi disabet Real Madrid. Madrid mampu mengalahkan Borussia Dortmund di final dengan skor 2-0, Minggu (2/6/2024) dini hari WIB.
Keberhasilan itu menjadi sayonara yang bagus bagi Toni Kroos. Kroos memutuskan pensiun dari dunia sepak bola setelah Piala Eropa 2024 usai.
Maka final Liga Champions jadi ajang terakhirnya bersama Real Madrid. Lebih menarik lagi bagi Kroos karena di final dia mampu memberi assist pada Dani Carvajal untuk menjebol gawang Dortmund.
Karier Kroos makin gemilang dengan trofi tambahan kali ini. Dia pun merasakan enam gelar Liga Champions bersama Real Madrid. Semua trofi terbaik sudah dia raih, termasuk gelar Piala Dunia 2014 bersama Jerman.
Yang kurang adalah piala Eropa. Kroos memiliki kans merengkuh Piala Eropa di Juni ini bersama Jerman. Sebagai legenda, Kroos sangatlah lengkap.
Tapi pilu bagi Marco Rues. Salah satu talenta terbaik Jerman ini kembali gagal meraih gelar bergengsi. Sampai saat ini Reus tak pernah dapat gelar kelas wahid.
Dia dua kali gagal bersama Dortmund di final Liga Champions. Dia belum pernah merasakan gelar Liga Jerman. Ketika Jerman juara Piala Dunia 2014, Reus tak ada di skuad karena cedera.
Saya berharap ini jadi kans terakhir Reus bersama Dortmund untuk dapat gelar bergengsi. Tapi faktanya Real Madridlah yang juara.
Reus mengakhiri petualangannya selama 11 musim di Dortmund dengan kegagalan gelar. Reus adalah talenta yang sepi trofi bergengsi.
Siklus
Jika ngomong Madrid di Liga Champions, maka bisa bicara tentang cocoklogi. Madrid jika sudah juara memang sulit dibendung di musim selanjutnya.
Mereka juara di 1998. Kemudian secara berseling mereka juara di 2000 dan 2002. Lalu mereka juara di 2014. Diselingi Barcelona, mereka juara lagi pada 2016, 2017, dan 2018.
Ketika mereka juara lagi pada 2022, diselingi Manchester City dan juara lagi di 2024. Mungkin musim depan Madrid bakal juara lagi? Entahlah. Yang aku harap Barcelona cepat siuman.