Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Indonesia Gagal, Kecewa Tak Apa-apa tapi Jangan Lama-lama

10 Mei 2024   05:36 Diperbarui: 10 Mei 2024   09:26 159 17
Realistis saja. Kalau Indonesia gagal ya tentu kecewa. Tapi jangan lama-lama, bangkit dan tatap kualifikasi Piala Dunia 2026. Satu lagi, jangan ada fans yang umbar kesombongan.  

Indonesia gagal ke Olimpiade 2024. Tiga pintu alias tiga kesempatan tak ada yang jadi kenyataan. Terakhir Indonesia kalah 0-1 dari Guinea. Golnya dari penalti yang kontroversial.

Hasil itu tentu saja bikin kecewa. Karena kekalahan apapun namanya adalah kekalahan. Bambang Pacul pernah bilang, kalah itu saaakiiit.

Ya manusiawi jika kalah dan sakit atau kecewa. Tapi tentu jangan lama-lama. Garuda harus bangkit karena bulan depan kualifikasi Piala Dunia 2026. Itu adalah pintu bagus yang lain yang harus dimanfaatkan.

Persiapkan mental dari sekarang dan semoga mendapatkan hasil maksimal. Jangan kecewa berlama-lama. Secukupnya saja. Kata Vetty Vera adalah sedang sedang saja.

Yang terjadi terjadilah. Tak perlu diratapi lebih lama. Tak ada gunanya. Bangkit dan jadikan kegagalan sebagai pelajaran. Karena manusia tak ada yang sempurna.

Satu lagi, sebagian fans sepertinya harus tidak sombong. Saya sering mampir ke website atau media sosial terkait sepak bola milik Malaysia. Di sana buanyak sekali netizen Indonesia yang komentar.

Tak sedikit berkomentar merendahkan. Bahkan bisa menyakitkan hati. Padahal Indonesia kala itu belum lolos Olimpiade dan akhirnya tak lolos Olimpiade.

Bagi saya tak elok masuk pekarangan orang hanya untuk sombong sesuatu yang belum terjadi. Misalnya pede bilang lolos Olimpiade dan merendahkan Malaysia di media sosial Malaysia.

Jadi saya pikir hal itu dikurangi atau dihapus saja. Tak perlu ada kesombongan seperti itu. Semesta tak suka dengan orang yang sombong. Mari dukung Indonesia dengan positif jangan nyampah di rumah orang.

Sekali lagi, tak apa apa kecewa karena kegagalan ini. Itu manusiawi, tapi jangan lama-lama. Bangkit dan tatap peluang lain di depan mata.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun