Saya pernah menulis di Kompasiana bahwa Galatasaray tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka memiliki beberapa nama yang pernah beken di liga elite Eropa.
Selain Icardi, Galatasaray memiliki Wilfried Zaha, Lucas Torreira, Dries Mertens, Davidson Sanchez. Keberadaan mereka tentu sangat bermanfaat bagi Galatasaray untuk mengarungi Liga Champions.
Selain itu, kondisi MU saat ini memang sedang limbung. Entah apa yang terjadi pada skuad MU. Terkesan mereka tak memiliki problem di ruang ganti seperti saat Ronaldo masih ada di sana. Tapi MU morat-marit belakangan ini.
Maka ancaman Galatasaray dan limbungnya MU adalah perpaduan yang cocok bagi jawara Turki untuk membekuk Manchester Merah.
Di laga MU vs Galatasaray, tuan rumah unggul lebih dahulu melalui Hojlund menit 17. Namun Galatasaray membalas gol melalui Wilfried Zaha menit 23. Hojlund kembali membuat MU unggul di menit 67. Tapi, Akturkoglu membuat gol di menit 71.
Casemiro dapat kartu merah di menit 77. Setelah Icardi gagal membuat gol melalui penalti di menit 78, dia mampu mencetak gol di menit 81. Galatasaray unggul 3-2 sampai laga usai.
Ini adalah kekalahan kedua MU di Liga Champions. Peluang mereka untuk lolos tentu tak mudah. Mereka setidaknya perlu menyapu empat laga sisa dengan kemenangan. Padahal, mereka harus melawan Munchen dan juga Galatasaray.
Jadi, ini adalah fase sulit bagi MU dan juga Ten Hag. Jika tak cepat bangkit, MU bisa saja makin tenggelam di semua ajang musim ini.
