Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Hati Hancur, Malah Diceramahi Iba dan "Belum Kiamat"

31 Maret 2023   07:25 Diperbarui: 31 Maret 2023   07:28 168 21


Seekor ayam betina disuruh tuannya untuk terus bertelur. Jika sehari tidak bertelur, si ayam dipukul kepalanya.

Alhasil ayam itu memaksakan diri terus bertelur. Tiap hari juga dia harus gituan sama si pejantan agar telur yang dia hasilkan lebih mahal.

"Bos aku lelah tubuh, hancur hati," kata Ayam.

"Ini bukan kiamat, tetap semangat," kata si bos sembari memukul kepala ayam.

*

Karman, lebih memilih menyelamatkan tetangganya daripada anaknya ketika banjir bandang terjadi di kampungnya. Ketika banjir bandang, anaknya yang berumur dua tahun sudah dia genggam.

Tapi melihat tetangganya, karena dasar konstitusi, dia menolong tetangganya. Anaknya dia lepas. Si tetangga bilang, "selamatkan anakmu, lepaskan aku," kata si tetangga.

"Demi konstitusi!" Pekik Karman.

Anak Karman hanyut dan tetangganya selamat. "Tetap semangat nak," teriak Karman dengan hanya melihat anaknya sudah terseret air bah.

*

Pak Darto, punya empat sapi betina. Tapi Darto hanya mengambil susu dari seekor saja. Sebab, tiga ekor sapinya galak-galak.

Tiap hari Darto memeras satu sapinya, sampai si sapi kurus kering. Sudah kurus terus saja diperas. Lalu Darto bilang, "aku kecewa dengan sapiku yang kurus kering. Mari berdoa biar dia gemuk lagi," kata Darto diiringi tawa tiga sapinya yang gemuk-gemuk karena tak pernah diperas.

*

Dalban, lelaki tanpa gigi itu terus berteriak tentang Suci, wanita cantik. Dia selalu membela Suci di manapun berada. Atas nama Suci, dia merasa akan dapat cerita indah di akhir hidupnya.

Dia membela Suci sembari meludahi tetangganya yang tak tahu apa-apa. Pada akhirnya Suci berkata pada Dalban. "Sejak kapan cinta itu meludahi?"

*

Kaspo memutuskan membatalkan pernikahan anak perempuannya dengan Solikhin. Padahal anak Kaspo dan Solihin sudah menjalin hubungan tiga tahunan.

Saat pernikahan itu memang gagal, Kaspo bilang ke putrinya. "Aku sedih mengapa pernikahanmu gagal," katanya.

Si anak yang hatinya sudah remuk, tak terima. "Air matamu buaya, pak!"

*

Dirin memilih diam seribu bahasa sekalipun mau jadi ketua RT. Ada gegeran di kampungnya karena wabah dia diam saja. Ngga ada kata-kata apapun.

Ketika tetangganya sudah sakit dengan lumuran darah karena wabah, Dirin diam saja. Dia mengumpulkan warganya yang kepayahan dan sakit-sakitan karena wabah lalu bilang, "pilihlah aku!"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun