Jika mengacu pada rekening gol kali ini, Mbappe memang teratas dengan lima gol. Sementara Messi dan Giroud empat gol. Tiga pemain itu masih menyisakan dua pertandingan.
Saya tak menjagokan Mbappe bukan berarti tak suka Mbappe. Saya tak menjagokan Mbappe karena kemungkinan dia bakal dimatikan di laga sisa Prancis.
Kenapa dimatikan? Karena Mbappe identik dengan sumber serangan Prancis dan membahayakan. Maka dia harus dimatikan.
Kita tarik ke belakang. Saat lawan Australia, Mbappe punya 7 tembakan ke arah gawang Australia dan punya 1 shot on target. Satu shot on target itu berbuah gol.
Di laga melawan Denmark, Mbappe punya lima tembakan ke arah gawang Denmark dan 3 shot on target. Dia mampu buat dua gol.
Saat lawan Tunisia, Mbappe punya dua shot on target dan tak bikin gol. Saat lawan Polandia, Mbappe punya 3 shot on target dan bikin 2 gol.
Tapi cerita Mbappe berubah saat lawan Inggris di perempatfinal. Mbappe sudah dimatikan. Seperti dikutip dari data espn, Mbappe tak punya shot on target ketika lawan Inggris. Hanya punya satu shot.
Saat lawan Maroko di semifinal nasib Mbappe sepertinya tak berubah. Apalagi dia bakal dijaga karibnya sendiri, Achraf Hakimi. Mbappe bakal tak dapat ruang memadai.
Di laga selanjutnya jika Prancis ke final atau perebutan tempat ketiga, Mbappe juga tak mudah bikin gol. Sebab, dia memang sudah diwaspadai dan bakal dimatikan.
Mematikan Mbappe ada mudahnya. Sebab, dia hanya sering beroperasi di sayap kiri turun naik. Sepertinya Mbappe akan sulit mendapatkan tambahan gol.
Beda dengan Giroud. Ketika Mbappe dimatikan, Giroud masih memiliki kesempatan bikin gol. Apalagi jika dia dapat umpan silang. Jika bukan dari Mbappe, bisa dari pemain lain.
Saat Mbappe seret kesempatan lawan Inggris, Giroud malah punya tiga shot on target lawan Inggris. Sebagai penadah, Giroud sangat mungkin menambah rekening gol.
Messi juga berpeluang jadi topskor. Tapi dia sepertinya tak akan mencetak gol dari open play. Sebab, di babak gugur ini, Messi lebih sering jadi kreator.
Lihatlah gol Molina ke gawang Belanda. Itu adalah kreasi Messi. Saat lawan Australia Messi memang bikin gol. Tapi lihatlah momen di babak kedua ketika dia lebih memilih memberi umpan ke Lautaro Martinez.
Lalu dari mana gol Messi? Tentu dari bola mati. Tendangan penalti dan tendangan bebas, mutlak milik Messi. Messi bisa menambah gol dari bola mati.
Karena itulah saya menjagokan Messi atau Giroud jadi topskor, bukan Mbappe. Tapi ya bisa saja prediksi ini meleset. Namanya juga prediksi.