Iran adalah salah satu raksasa sepak bola Asia. Namun, performa mereka menyedihkan di laga pertama Piala Dunia 2022 grup B melawan Inggris.
Namun, sekalipun kalah 2-6, Iran masih punya harapan. Enam gol Inggris dibuat Saka dua gol, Bellingham, Grealish, Rashford, dan Sterling. Dua gol Iran diborong Mahdi Taremi.
Iran bukan hanya kalah telak. Secara statistik dan permainan, Iran menyedihkan. Mereka tak tergambar sebagai tim raksasa Asia.
Tengok saja di babak pertama. Iran hanya sekali menendang bola ke arah gawang Inggris. Tendangan Jahanbakhsh di injury tims itu pun melambung.
Iran menguasai bola 29 persen dan tak pernah dapat sepak pojok. Itu baru gambaran statistik yang minor di babak pertama.
Permainan Iran lebih menyedihkan. Mereka sering menaruh 11 pemain di area sendiri. Imbasnya, Inggris bisa mengeksploitasi dengan maksimal.
Garis pertahanan Inggris pun tinggi. Kadang, hanya kiper Jordan Pickford yang ada di area sendiri. Sementara, 10 pemain di area Iran.
Sekalipun bertahan, mereka pun tak rapat. Gol Bukayo Saka dan Raheem Sterling terjadi karena bebasnya pemain Inggris di kotak penalti Iran.
Jika bertahan untuk kemudian melakukan serangan balik. Iran tak mampu melakukan serangan dengan apik. Jarang sekali pemain Iran berkolaborasi di area pertahanan Inggris.
Di babak kedua, Iran mencoba bangkit. Tapi mereka kerepotan karena harus main terbuka, sementara kecepatan Raheem Sterling bisa membahayakan.
Di babak kedua, Iran mampu membuat dua gol dan kebobolan tiga gol. Secara hasil, babak kedua lebih baik bagi Iran daripada di babak pertama.
Harapan
Yang membuat saya berpendapat Iran masih punya harapan adalah jika mereka berani menyerang. Buktinya dengan serangan dan umpan pendek, beberapa kali Iran mengancam Inggris.
Jika mereka main menyerang melawan Amerika dan Wales, bukan tak mungkin Iran akan lolos ke babak gugur.
Iran harus membuang jauh-jauh cara main bertahan total. Toh bertahan tak akan membuat mereka menang. Pertahanan mereka pun tak sekokoh seperti Piala Dunia 2014.
Bermain terbuka saja dengan umpan bawah, maka Iran memiliki harapan. Selain itu, lawan mereka adalah Amerika dan Wales yang secara kualitas masih di bawah Inggris.