Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Keren! Bek Persija Main untuk Republik Ceko Melawan Cristiano Ronaldo

25 September 2022   05:51 Diperbarui: 26 September 2022   07:49 347 12
Ada hal menarik menurut saya saat Republik Ceko melawan Portugal di ajang UEFA Nations League, Minggu (25/9/2022) dinihari WIB. Di situ ada bek Persija Ondrej Kudela yang bermain untuk Republik Ceko.

Dikutip dari livescore.com, Kudela yang kini berusia 35 tahun, bermain sebagai pemain pengganti di menit 22. Dia masuk menggantikan Jakub Brabec. Kudela bermain sebagai bek tengah.

Dengan begitu, Kudela pun berduel dengan Cristiano Ronaldo. Sebab, Ronaldo memang bermain untuk Portugal selama 90 menit. Memang Ronaldo gagal membuat gol, tapi koleganya mampu menjebol gawang Republik Ceko.

Portugal mampu membuat empat gol. Diogo Dalot mencetak gol di menit 33 dan 52. Bruno Fernandes membuat gol di menit 45+2. Diogo Jota mencetak gol di menit 82.

Artinya, gol-gol Portugal tercipta setelah Kudela masuk lapangan. Kemenangan Portugal membuat mereka memuncaki klasemen UEFA Nations League A grup 2.

Portugal memiliki 10 poin dari 5 laga. Di laga terakhir, mereka hanya butuh main seri melawan Spanyol agar lolos ke semifinal. Portugal akan menjamu Spanyol pada 28 September 2022 mulai pukul 01.45 WIB.

 Sementara Republik Ceko ada di posisi 4 dengan 4 poin dari lima laga. Republik Ceko harus menang di laga terakhir melawan tuan rumah Swiss pada 28 September 2022 mulai pukul 01.45 WIB.

Pengakuan

Kembali ke Kudela. Bagi saya, mainnya Kudela menjelaskan bahwa Liga 1 alias Liga Indonesia tidak menurunkan kapasitaa pemain top Eropa. Republik Ceko tetap memainkan Kudela sekalipun kini main di Liga Indonesia.

Mungkin, pelatih Republik Ceko melihat bahwa Liga Indonesia tak bisa dianggap remeh. Sebab, ada dua pelatih kelas Eropa yang main meracik tim Liga 1 yakni Thomas Doll dan Luis Milla.

Saya menduga, adanya dua pelatih Eropa di Liga 1 menaikkan daya tawar Liga 1 di hadapan Republik Ceko. Selain tentunya kemampuan Kudela juga layak menjadikannya sebagai penggawa Timnas Republik Ceko.

Mainnya Kudela di Republik Ceko juga menjelaskan bahwa pemain asing di Liga 1 tidak melulu sebagai pemain "buangan" atau pemain kasta bawah di negaranya.

Maklum saja, dulu awal Liga Indonesia bergulir di tahun 1994-1995, kesan pemain asing adalah pemain buangan di negaranya, kental jadi perbincangan.

Namun, saat itu saya ingat dan bangga ada mantan pemain Liga Indonesia yang main di Piala Afrika 1996. Dia adalah Alfonso Abel Campos.

Jadi Campos pernah main di Gelora Dewata pada musim 1994-1995. Dia hanya semusim di Gelora Dewata. Nah, sekalipun pernah main di Liga Indonesia, dia tetap dipakai Angola.

Saat itu, dia membela Angola di Piala Afrika 1996. Nah, setelah Campos masih main untuk timnasnya, ada gambaran bahwa kualitas pemain asing di Liga Indonesia tidak melulu "pemain buangan".

Kembali lagi ke Kudela. Mainnya Kudela di UEFA Nations League juga bisa memberi efek bagus untuk Liga 1. Yakni menjelaskan bahwa Liga 1 bukan tempat kaleng-kaleng untuk berkarier. Sekalipun tentu saja, kita publik bola tetap harus mengkritik Liga 1 jika masih ada kejanggalan-kejanggalan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun