Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Ada Pemain Timnas U19 Tinggi Hati, Diapain?

7 September 2022   15:33 Diperbarui: 7 September 2022   21:18 204 14
Saya baca Instagram asisten pelatih Timnas Indonesia U19, Nova Arianto. Nova menyebut ada sebagian pemain timnas Indonesia U19 yang mulai tinggi hati.

Jika memang faktanya seperti itu, ya coret saja. Tak usah masuk di timnas untuk kualifikasi Piala Asia U20 bulan ini. Itu sih pandangan saya.

Kenapa dicoret saja? Tentu ada alasannya. Yang paling penting adalah pembelajaran. Mumpung masih muda, maka mereka perlu diberi pembelajaran.

Pembelajarannya dengan dicoret dari timnas dan didorong untuk memperbaiki diri. Hukuman pencoretan perlu dilakukan demi kepentingan si pemain di masa depan.

Kasus timnas U19 ini mirip-mirip dengan situasi yang pernah aku ketahui, tentang anak bau kencur yang sudah merasa jadi raja. Anak muda yang merasa sudah berada dalam puncaknya.

Satu ketika ada anak muda yang merasa sudah di atas angin. Dia merasa tak perlu belajar lagi karena sudah merasa memiliki kemampuan yang memadai.

Terlebih, dia jadi panutan oleh anak yang lebih muda. Singkat kata, ketua geng saat muda. Ketika merasa sudah hebat, tinggi hati, dan sudah nyaman di masa muda, di situlah petakanya.

Kalau sudah merasa hebat, maka tak akan menggubris omongan orang lain. Kalau sudah tinggi hati, maka tak akan mau belajar. Kalau sudah tinggi hati, tak akan mau pergi dari tempat yang nyaman, akan berusaha status quo.

Problem akan muncul ketika usia makin bertambah. Ketika usia makin bertambah dan kemampuan  stagnan karena merasa hebat dan tak belajar lagi, di situlah petaka muncul.

Hari demi hari makin yakin bahwa kemampuan ternyata tak upgrade, sementara lingkungan sudah berubah. Mulai kelabakan dan makin merasa malu karena sudah tua dan tak berkembang.

Maka, selanjutnya adalah masalah di hari tua. Serba kesulitan karena saat muda merasa sudah hebat dan tak mau belajar.

Nah, daripada menyesal di saat tua, maka ketika masih muda sudah tinggi hati, coret saja. Diberi pengertian yang memadai bahwa pesepak bola juga harus menjaga hati, seperti lagu AA Gym yang dulu itu.

Mending ditampar masih muda. Saat masih muda ditampar, secara umum masih memiliki waktu panjang untuk memperbaiki diri. Daripada ditampar saat sudah tua, malah kelimpungan karena fisik, kegesitan, ingatan, tak seperti kala masih muda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun