Ini berandai-andai saja. Tentu bisa saja andai-andai ini tak jadi kenyataan. Ini tentang Pilpres 2024.
Menurut saya, setidaknya ada tiga kandidat kuat untuk nyapres. Basisnya adalah survei belakangan ini. Ketiganya adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Jika Prabowo maju bersama Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya, maka mungkin saja terjadi. Sebab, Gerindra + PKB sudah memenuhi syarat mengajukan capres-cawapres.
Ganjar? Nah ini mau maju lewat mana masih belum jelas. Namun, jika diajukan Golkar dan koalisinya, bisa saja. Sangat mungkin jika Ganjar + Ridwan Kamil. Golkar digadang akan berkoalisi dengan PPP, dan PAN. Tapi bisa saja, Ganjar maju dan diusung PDIP.
Tapi saya belum mau membahas Ganjar. Sebab, bisa saja PPP kemudian memilih untuk merapat ke Anies. Masih banyak kemungkinan bagi Ganjar.
Nah saya mau bahas Anies Baswedan. Naga-naganya, NasDem memang mau mencalonkan Anies. PKS dan Demokrat sepertinya juga seiya sekata dengan NasDem.
Jadi, tiga partai sangat mungkin berkoalisi mengusung Anies. Plus mungkin saja PPP merapat. Persoalannya adalah siapa yang akan maju jadi cawapres?
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY? Mungkin PKS dan Demokrat akan sejalan. Bagaimana dengan NasDem? Ya bisa sejalan, bisa tidak.
Tapi ketika NasDem mewacanakan Anies-Ganjar, apakah NasDem menghindari Anies-AHY? Entahlah. Mungkin, NasDem menilai jika Anies-Ganjar jauh lebih menjanjikan daripada Anies-AHY.
Ini misal saja, NasDem tak mendukung AHY jadi RI 2, wah koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat bisa pecah. Jika Demokrat pergi, NasDem + PKS belum memenuhi syarat mengajukan capres. Kecuali jika PPP merapat.
Tapi NasDem, PKS, dan PPP juga harus sepakat siapa cawapresnya. Mereka sepertinya (menurut saya) tak akan menyerahkan capres ke Anies. Kenapa? Karena elektabilitas Anies tak menjulang tinggi dibandingkan kandidat lain.
Jika koalisi NasDem, PKS, Demokrat pecah, bisa saja Demokrat memilih untuk merapat ke Prabowo dengan menyodorkan nama AHY sebagai RI 2. Ini terjadi jika Prabowo-Cak Imin belum fix.
Catat juga ya Gerindra + Demokrat sudah memenuhi syarat mengajukan capres.
Maka, pengusung Anies bukan hanya fix di level capres, tapi juga cawapres. Saya pikir, partai akan berebut posisi cawapres. Nah, ketika koalisi gemuk atau koalisi lebih dari dua parpol memang tak mudah menentukan cawapres.
Ingat kan bagaimana Jokowi kesulitan menentukan cawapres di 2019 karena koalisi gemuk? Pada akhirnya jalan tengah ditempuh dengan mengusung KH Maruf Amin.
Kembali lagi, jika koalisi lebih dari dua parpol, perlu jelas siapa cawapresnya. Jika gagal sepakat di cawapres, bisa saja koalisi akan bubar.
Menurut saya pun, jika elektabilitas antar kandidat capres sangat tipis seperti saat ini, maka cawapres akan sangat menentukan. Karena itulah NasDem mau Anies-Ganjar. Salah satunya karena dua sosok ketika disatukan, memberikan jaminan kemenangan.
Tapi menyatukan Anies-Ganjar tentu tak mudah. Bukan hanya menyatukan di tingkat elite partai, tapi juga akar rumput. Kubu Anies dan Ganjar sangat keras bersaing.