Mulanya setelah Euro 2020 selesai, saya pikir Mbappe akan habis. Pasalnya si pemain ini dituding sombong. Apalagi ketika Lionel Messi datang ke PSG, ruang Mbappe akan makin sempit sebagai bintang.
Tapi, prediksi habisnya Mbappa tak menjadi kenyataan. Dugaan saya salah. Justru Mbappe makin oke. Ukurannya tentu saja capaian pribadi.
Mbappe tetap jadi topskor Liga Prancis. Mbappe menutup kompetisi Liga Prancis musim ini dengan 28 gol. Artinya, Mbappe tetap moncer. Empat musim Liga Prancis belakangan, Mbappe selalu jadi topskor. Kini, bukan hanya banyak mencetak gol, Mbappe juga di puncak daftar pemberi assist di Liga Prancis musim ini. Mbappe membuat 17 assist.
Artinya, situasi Mbappe saat ini jauh lebih baik dari musim sebelumnya. Jika musim sebelumnya, Mbappe tak masuk sebagai pembuat assist terbanyak.
Kedua, kedatangan Messi saya pikir akan membuat Mbappe terbenam. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Mbappe sangat tajam dan itu salah satunya karena topangan Messi.
Messi berkali-kali membuat assist pada Mbappe. Terakhir, Messi membuat assist pada satu gol Mbappe kala PSG mengalahkan Metz 5-0, Minggu (22/5/2022) dinihari WIB. Di laga itu Mbappe membuat tiga gol. Neymar dan Di Maria sama-sama membuat satu gol.
Bahkan, Messi, Neymar, dan Mbappe belakangan makin padu. Hal itu terjadi khususnya setelah PSG tersingkir dari Liga Champions. Ketiga bintang itu sepertinya sudah saling memahami.
Situasi ini tentu menguntungkan bagi Mbappe. Jika dia pergi ke Real Madrid, maka dia harus beradaptasi. Dia belum tentu jadi penggedor utama karena di Madrid ada Karim Benzema.
Mbappe juga harus bersaing dengan Rodrygo dan Vini Junior. Beda ceritanya jika dia tetap di PSG. Dia tak butuh adaptasi. Dia hanya butuh mempertahankan performa yang selama ini dia lakukan.
Jika dilihat permainan di lapangan, Neymar dan Messi memang terkesan memanjakan Mbappe. Mungkin karena dua bintang itu merasa, Mbappe masih muda dan layak menjadi raja di masa yang akan datang.