Laga final Piala Liga Inggris atau yang juga dikenal dengan nama Carabao Cup menghadirkan Chelsea vs Liverpool. Laga ini berakhir imbang tanpa gol dalam 90 menit. Imbasnya, pertandingan dilanjutkan dalam babak perpanjangan waktu.
Tapi, dalam perpanjangan waktu juga tak ada gol yang tercipta. Pelatih Chelsea Thomas Tuchel membuat keputusan berani. Dia mengganti kiper di menit 120. Edouard Mendy digantikan Kepa Arrizabalaga.
Tentu saja keputusan Tuchel ini agar Chelsea menang adu penalti. Apalagi, Kepa memang dikenal sebagai kiper tangguh saat penalti.
Keputusan ini bukan kali pertama dilakukan Tuchel. Saat final Piala Super Eropa pada 11 Agustus tahun lalu, Kepa juga dimasukkan hanya untuk adu penalti.
Saat itu, keputusan Tuchel tepat. Sebab, pada akhirnya Chelsea mampu juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan Villarreal melalui adu penalti.
Tapi kini, ceritanya lain. Adu penalti dilaksanakan. Para penendang Chelsea dan Liverpool melaksanakan tugas dengan baik. Sebanyak 10 penendang dari masing-masing kubu mampu mencetak gol.
Dengan begitu, magis Kepa tak muncul. Dia gagal menghadang satu pun dari 10 tembakan pemain Liverpool. Karena sudah ada 10 pemain eksekutor, maka eksekutor selanjutnya adalah kiper.
Kiper Liverpool Coaimhin Kelleher dan Kepa sama-sama jadi eksekutor. Kelleher mampu menjebol gawang Kepa, tapi Kepa gagal menjebol gawang Kelleher. Sehingga, Liverpool menjadi juara Piala Liga Inggris.
Ini adalah gelar pertama Livepool pada musim 2021-2022. Anak asuh Jurgen Klopp masih punya tiga kesempatan lain untuk menjadi juara, yakni di ajang Piala FA, Liga Inggris, dan Liga Champions.
Sementara, Chelsea sudah dapat dua trofi musim ini yakni juara Piala Dunia Antarklub dan Piala Super Eropa. Chelsea masih bisa juara Liga Inggris dan Liga Champions. Namun, peluang juara Liga Inggris cukup berat karena jarak nilai Chelsea dengan Manchester City cukup jauh. Kini, seperti diketahui, City masih memuncaki klasemen sementara Liga Inggris.
