Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

"Brutalitas" Jadi Modal Besar Indonesia untuk Jungkalkan Thailand

28 Desember 2021   05:31 Diperbarui: 28 Desember 2021   06:05 1398 18
Apa modal besar Indonesia untuk menjungkalkan Thailand di final Piala AFF tahun ini? Modal besar itu adalah "brutal".

Brutal yang saya maksud dalam hal ini bukan sesuatu yang negatif, bukan kekejaman yang negatif. Brutal di sini adalah semangat berlipat-lipat atau kekejaman positif untuk mendapatkan kemenangan dalam sebuah permainan. Kekejaman positif yang terbentuk dari beberapa hal. Apakah hal-hal itu?

Mental

Mentalitas pemain Indonesia terlihat bagus di AFF kali ini. Setidaknya itu yang saya lihat. Laga melawan Malaysia adalah buktinya. Sempat tertinggal satu gol, Indonesia tidak kendor. Indonesia malah bisa menang 4-1.

Potret mental selanjutnya adalah saat lawan Singapura. Sempat tertinggal dan hampir kalah lewat penalti di menit akhir, pemain Indonesia membuktikan mentalnya. Khususnya Nadeo sang kiper yang tetap bisa membuat Indonesia bertahan di tengah situasi genting. Padahal laga itu dilaksanakan di Singapura dengan banyak penonton mendukung Singapura.

Semangat

Hampir mirip dengan mental. Semangat yang saya maksud adalah kerja keras yang kontinu. Contoh nyata adalah gol Witan Sulaeman ke gawang Singapura di leg pertama.

Ada semangat luar biasa dari Asnawi Mangkualam. Sempat terjatuh, dia tak cengeng. Dia berdiri dan terus berlari sampai kerja sama dengan Witan dan berbuah gol.

Lihat juga Alfreanda Dewangga. Pemain yang satu ini jadi penyapu jagat. Dia seperti ada di sisi manapun pertahanan Indonesia. Dia sigap menyapu bola serangan lawan.

Semangat dan kemampuan Alfreanda membaca situasi juga terlihat di gol pertama Indonesia di leg kedua. Dia mengamankan bola sembari menyapunya ke arah Witan. Seperti diketahui kemudian Witan memberi umpan ke Ezra dan gol.

Hanya saja, semangat inilah yang bisa jadi blunder. Semangat inilah yang menurut saya membuat pemain Indonesia banyak melakukan pelanggaran.

Fisik

Fisik pemain Indonesia dalam hal ketahanan cukup bagus. Setidaknya mereka masih bisa mencetak gol di menit akhir, misalnya saat lawan Singapura di leg kedua.

Fisik pemain muda ini harus dikelola dengan baik. Apalagi, final dilaksanakan dua leg. Jangan terlalu bernafsu di awal seperti laga perdana lawan Kamboja. Permainan cantik Indonesia di awal laga lawan Kamboja malah berakhir pilu karena pemain ngos-ngosan.

Manfaatkan Kelebihan

Maka manfaatkanlah kelebihan brutalitas itu. Sebab, saya mengakui secara tim, Thailand lebih matang karena diisi pemain berpengalaman. Permainan mereka juga rapi.

Nah, brutalitas Indonesia bisa membuat Thailand keteteran. Ingat momen Sea Games 1991. Indonesia dapat emas dengan mengedepankan brutalitas yang positif. Brutalitas yang dibangun dari penempaan fisik dan mental yang gila-gilaan waktu itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun