Di kualifikasi Piala Dunia 2018, kejutan di zona Concacaf terjadi. Amerika Serikat yang digdaya, secara mengejutkan gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Padahal, Amerika Serikat selalu andil di Piala Dunia sejak 1990 sampai 2014.
Kini, aroma kejutan sepertinya akan kembali muncul di kualifikasi Piala Dunia. Adalah Kanada yang secara mengejutkan mendapatkan hasil-hasil yang cukup bagus.
Saat ini, Kanada memuncaki klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Concacaf. Kanada memiliki 16 poin dari delapan laga. Kanada mengangkangi Amerika Serikat dan Meksiko yang ada di posisi dua dan tiga.
Dari zona Concacaf ini, tiga besar klasemen akhir akan otomatis lolos ke Piala Dunia 2022. Posisi empat klasemen akhir maju ke babak playoff melawan negara dari konfederasi lain untuk memperebutkan satu tiket ke Qatar.
Masih ada enam laga sisa bagi semua kontestan di Concafaf. Tentu saja, jika Kanada stabil dan mempertahankan posisi mereka di tiga besar, maka akan otomatis lolos ke Piala Dunia 2022.
Keberhasilan Kanada memuncaki klasemen sementara dibarengi dengan hasil cukup memuaskan. Dalam delapan laga, Kanada tak pernah kalah. Bahkan ketika melawan Amerika Serikat dan Meksiko, Kanada bisa unjuk gigi.
Kanada telah melawan Amerika Serikat sekali di kandang lawan. Hasilnya laga berakhir seri. Hasil lebih bagus didapatkan Kanada ketika melawan Meksiko. Dua kali melawan Meksiko, Kanada menang sekali dan seri sekali.
Performa Kanada sejauh ini tentu mengejutkan. Sekadar diketahui, sejauh ini Kanada tak terlalu dipandang dalam peta sepak bola Concacaf. Mereka hanya sekali bisa lolos ke Piala Dunia pada 1986.
Di ajang Piala Emas Concacaf, Kanada hanya dua kali menjadi juara pada 1985 dan 2000. Maka, performa Kanada kali ini adalah lompatan yang bagus.
Skuat?
Lalu adalah pemain tenar yang berada di skuat Kanada. Jika mengacu pada ketenaran, mungkin hanya Alphonso Davies. Pemain sayap berumur 21 tahun ini adalah pemain Bayern Munchen.
Kiprah Davies di Munchen juga tak terlalu buruk. Dia sering dimainkan di Munchen. Selain Davies? Ada Chtistian David yang musim lalu ikut membawa Lille jadi juara Liga Prancis. David adalah pemain inti di sektor depan Lille. David juga masih muda, baru berumur 21 tahun.
Selain kedua nama itu, tak ada nama tenar yang menjulang. Artinya, Kanada jelas mengandalkan kolektivitas tim. Kesatuan tim menjadi andalan untuk menjungkalkan lawan.
Siapa pelatihnya? Pelatih Kanada pun bukan seorang dengan nama mentereng. Dia adalah John Herdman. Lelaki asal Inggris berumur 46 tahun ini melatih Kanada sejak 2018. Sebelumnya selama 12 tahun dia menjadi pelatih Timnas Putri Selandia Baru dan Kanada.
Maka, jika Kanada bisa lolos ke Piala Dunia 2022, akan jadi prestasi luar biasa. Jika Kanada lolos otomatis, maka tim besar seperti Amerika Serikat, Meksiko, atau Kosta Rika, pasti ada yang tak lolos otomatis.
