Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Mega Sepertinya Beri Jalan ke Prabowo di 2024

8 Agustus 2020   14:54 Diperbarui: 8 Agustus 2020   14:59 136 12
Megawati Soekarnoputri menjadi satu-satunya ketua umum parpol yang "datang" ke Kongres Luar Biasa Partai Gerindra hari ini. Ini bisa dimaknai bahwa Mega akan memberi jalan pada Prabowo di Pilpres 2024.

Kapasitas Mega yang saat ini adalah Ketua Umum PDIP bisa saja membuatnya memberi gambaran ke publik. Gambaran bahwa pada 2024, PDIP akan berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto.

Potensi itu jelas mungkin saja dengan beberapa alasan. Pertama, jagoan terkuat PDIP saat ini yakni Jokowi sudah tak mungkin lagi maju di Pilpres 2024. Sebab, Jokowi sudah dua periode menjadi presiden.

Kedua, kesediaan Gerindra masuk ke pemerintahan Jokowi juga menguatkan sinyal bahwa PDIP dan Gerindra bisa berkoalisi di 2024. Ketiga, Gerindra sudah menyokong putra Jokowi, Gibran di Pilkada Solo 2020. Artinya Gerindra dan PDIP berkoalisi di Pilkada Solo.

Keempat, sebenarnya bukan hal baru jika PDIP dan Gerindra berkoalisi. Sebab, pada Pilpres 2009 kedua partai tersebut juga berkoalisi. Saat itu Mega jadi calon Presiden dan Prabowo jadi calon Wakil Presiden.

Pertanyaan selanjutnya, jika PDIP dan Gerindra berkoalisi di Pilpres 2024, siapa yang akan jadi calon presiden? Besar kemungkinan adalah Prabowo. Lalu siapa yang akan jadi wakil presiden? Tentu ada beberapa nama kandidat dari PDIP.

Misalnya saja Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Jika dua nama itu mengemuka di internal PDIP, tentu akan jadi faksi yang sengit. Lebih sengit lagi jika misalnya yang kalah di internal PDIP, diusung partai lain di Pilpres.

Selain Puan dan Ganjar bisa juga Jokowi diplot sebagai wakil presiden? Walau kemungkinan kecil, bukan berarti itu tak mungkin. Mungkin saja Jokowi diplot sebagai wapres agar jalannya pemerintahan 10 tahun sebelumnya kontinu.

Tapi jika Prabowo dipasangkan dengan Jokowi, hanya akan memunculkan sentimen negatif. Kesannya Jokowi serakah dan pasangan itu tak dapat simpati dari pemilih. Alih-alih mendapatkan suara, malah bisa kalah telak.

Masih 4 Tahun

Pilpres 2024 masih lama. Masih 4 tahun lagi. Hanya saja, Pilpres 2024 akan lebih ditunggu karena Jokowi tak bisa lagi nyalon presiden. Dengan begitu, akan ada presiden baru pada 2024.

Fenomena ini mirip dengan 2014. Saat itu, nama Prabowo paling kencang bergema di 2010. Namun, kemudian muncul Jokowi yang secara fenomenal menjadi idola baru. Sampai kemudian mampu mengalahkan Prabowo.

Apakah pada 2021 atau 2022 akan muncul sosok baru sebagai pelawan tangguh di 2024? Kita tunggu saja. Tapi satu hal yang beda dari Prabowo saat ini adalah dia ada di pemerintahan. Itu sangat menguntungkan untuk "mengampanyekan" diri. Sebab, orang-orang di pemerintahan karena yang memegang kendali kebijakan, sering jadi sumber berita. Sehingga akan mudah dikenal. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun