Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan permasalahan rumah tangga, seperti perceraian atau konflik orang tua, sering disebut sebagai anak broken home. Pengalaman tersebut dapat berdampak pada perkembangan emosional, psikologis, dan sosial anak. Meskipun tantangan yang dihadapi anak broken home cukup besar, dengan pendekatan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan mampu mengatasi kesulitan yang mereka alami. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu anak broken home untuk mengatasi dampak dari perpisahan orang tua:
1. Memberikan Dukungan Emosional yang Konsisten
Anak-anak, terutama yang mengalami perceraian orang tua, seringkali merasa bingung, sedih, atau marah. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memberikan dukungan emosional yang stabil dan konsisten. Anak membutuhkan tempat yang aman untuk mengungkapkan perasaan mereka tanpa takut dihakimi. Dengan mendengarkan dan memberikan perhatian penuh, anak akan merasa lebih dihargai dan dipahami.
2. Menjaga Rutinitas dan Stabilitas
Meskipun kehidupan keluarga telah berubah, menjaga rutinitas harian anak tetap berjalan dengan baik sangat penting. Anak-anak membutuhkan stabilitas untuk merasa aman dan terlindungi. Cobalah untuk mempertahankan kebiasaan seperti waktu makan bersama, tidur pada jam yang sama, dan kegiatan rutin lainnya. Ini memberikan rasa keteraturan yang bisa membantu anak merasa lebih terkendali dalam hidup mereka yang mungkin merasa kacau.
3. Memberikan Kasih Sayang dan Perhatian
Kasih sayang dan perhatian dari orang tua atau pengasuh yang hadir dalam hidup anak akan memberikan rasa nyaman dan rasa dicintai. Ini adalah fondasi penting yang membantu anak membangun kepercayaan diri dan rasa aman. Cobalah untuk lebih sering memberikan pelukan, kata-kata positif, atau perhatian khusus pada anak, agar mereka merasa bahwa mereka tidak sendirian dan selalu didukung.
4. Membantu Anak Mengelola Perasaan Mereka
Anak-anak yang berasal dari keluarga broken home sering mengalami kebingungan dalam mengelola perasaan mereka, seperti kemarahan, rasa bersalah, atau kecemasan. Membantu anak untuk mengenali dan mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang sehat sangat penting. Misalnya, orang tua bisa mengajarkan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, atau mengajak anak untuk menyalurkan perasaan mereka melalui kegiatan kreatif seperti menggambar atau menulis.
5. Menjaga Hubungan yang Baik dengan Kedua Orang Tua
Meskipun orang tua telah bercerai, menjaga hubungan yang baik antara anak dan kedua orang tua sangat penting. Konflik yang berlarut-larut antara orang tua dapat memberikan dampak buruk bagi anak, karena mereka mungkin merasa terbagi atau terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan. Anak perlu tahu bahwa meskipun orang tua mereka tidak lagi bersama, keduanya tetap mencintai dan mendukung mereka. Orang tua dapat bekerja sama untuk mendukung kebutuhan anak tanpa saling menyalahkan.
6. Memberikan Ruang untuk Anak Berinteraksi dengan Teman dan Aktivitas Positif
Anak yang mengalami perceraian atau masalah keluarga sering merasa terisolasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Kegiatan sosial dan aktivitas positif, seperti olahraga, seni, atau kegiatan ekstrakurikuler, bisa memberikan mereka kesempatan untuk melepaskan stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan merasa lebih diterima di lingkungan sosial mereka.