Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Kembali ke Masjid

28 Februari 2016   16:08 Diperbarui: 14 April 2016   10:42 73 0
Masjid, mungkin hanya sebuah bangunan yang tidak menarik dimata mereka yang  tak membukakan hatinya untuk terpanggil lewat gema yang takkan berubah liriknya sampai kapanpun. Sebuah tempat yang suram apabila ditinggalkan oleh yang sepatutnya mengisi barisan dan sebuah tempat yang teramat damai mungkin bagi sebagian mereka yang telah menyerahkan sebagian besar akalnya memasuki dunia setelah dunia yang sekarang. Terlepas dari segala asumsi orang akan kekeramatan dan nilai mistis yang di kandung, penulis hanya ingin mencoba menerawang dengan khayal untuk menemukan sebuah kehangatan yang telah lama hilang dan menyebabkan pertikaian antara aktor-aktor politik muda dalam wadah yang juga tempatku bernaung melalui tempat suci ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun