Saya mengunyah sempol, jajanan khas Kota Malang dengan lahap sambil duduk manja di sebuah pos kamling yang tak jauh dari sebuah pasar. Di depan saya, dua orang bercakap-cakap dengan bahasa yang tak saya mengerti. Entah apa yang mereka bicarakan. Saya seperti terasing di tengah kerumunan orang-orang di sekeliling saya. Padahal, saya sedang berada di kota sendiri. Menikmati minggu pagi di sebuah pasar yang sangat ramai. Pasar Kebalen namanya. Setelah menghabiskan sempol, saya sejenak berjalan di sekitar pasar tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL