Air merupakan salah satu Sumber daya alam penting di muka bumi ini. Tanpa adanya air, mustahil makhluk hidup mampu bertahan hidup di bumi ini. Makhluk hidup membutuhkan air untuk berbagai keperluan hidupnya. Terlebih lagi bagi manusia, air merupakan senyawa penting yang menyusun tubuh manusia.
Membicarakan air, pernahkah kita berpikir mengapa pada temperatur kamar (temperatur kita mampu hidup dengan normal) berwujud cair? Mengapa kita sulit sekali mempertahankan wujud padat air seperti es batu pada temperatur kamar? Mengapa pula kita sulit untuk membuat air berwujud gas pada temperatur kamar?
Sifat air semacam itu, yang memiliki titik lebur 0°C dan titik didih 100°C pada tekanan 1 atm ternyata disebabkan adanya sifat khusus pada air. Apa sifat khusus tersebut? Jawabannya adalah adanya ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air.
Apakah ikatan hidrogen itu?
Ikatan hidrogen merupakan salah satu gaya antar molekul, yakni gaya dipol-dipol yang paling kuat. Gaya antar molekul sendiri adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul yang saling berinteraksi. gaya ini terdiri dari tiga jenis gaya, yakni gaya London, gaya dipol-dipol induksian, dan gaya dipol-dipol. Ikatan hidrogen merupakan salah satu jenis gaya dipol-dipol, yakni gaya antar molekul yang terjadi pada molekul-molekul polar. Molekul polar sendiri adalah molekul yang memiliki momen dipol.
Energi yang dimiliki oleh ikatan hidrogen adalah antara 4 sampai 45 kJ/mol. Jika diamati, energi ini jauh lebih lemah daripada ikatan ionik maupun ikatan kovalen yang besarnya antara 400 hingga 500 kJ/mol. Inilah salah satu alasan yang menyebabkan mengapa air pada temperatur kamar tidak berwujud padat. Meskipun ikatan hidrogen pada air tidak sebesar ikatan ionik (seperti pada garam dapur) dan ikatan kovalen (seperti pada batang karbon), namun ikatan ini sangat penting bagi kehidupan manusia.
Jika kita andaikan bahwa tidak ada ikatan hidrogen, terutama pada air maka pada tekanan 1 atm, air akan mendidih pada temperatur -100°C. Bisa dibayangkan sulitnya kehidupan kita. Kita mustahil untuk minum, mandi, apalagi membuat es krim. Seluruh air di lautan akan menjadi uap air. Dan, tak akan mungkin adanya kehidupan di bumi.
Tidak hanya terdapat pada air, ikatan hidrogen berperan penting pada protein yang menyusun tubuh makhluk hidup. Protein sendiri merupakan kumpulan residu-residu asam amino yang terikat oleh ikatan peptida. Selanjutnya, protein akan membentuk struktur 3 dimensi yang menyebabkan strukturnya menjadi kompak dan fungsinya dapat terlaksana dengan baik. Bisa dibayangkan pula jika tidak ada ikatan hidrogen maka niscaya tak akan ada protein yang mampu berfungsi dengan baik sehingga tak akan ada kehidupan yang berlangsung.
Sebuah keteraturan yang hanya bisa diatur sedemikian rupa oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Alangkah egonya kita hanya bisa mengeluh. Mestinya kita malu dengan sikap kita. Mari kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia yang diberikan kepada kita berupa ikatan hidrogen. Seyogyanya kita selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan seperti makan, minum, dan sebagainya sambil mengucap syukur setelah kita melaksanakannya.
Sumber:
Effendy. 2008. Teori VSEPR, Kepolaran, dan Gaya Antar Molekul. Malang: Bayumedia