Lalu lalang pasien dan keluarganya silih berganti dari ruang UGD itu. Seorang paruh baya terlihat terkulai lemah di atas ranjang dorong dengan selang infusnya menempel di tangannya. Seorang anak menangis kesakitan tatkala tancapan pecahan kaca masih terlihat di sekujur tubuhnya. Heni melihat pemandangan itu dengan mata nanar. Sudah hampir satu jam dia menunggui Sisi di sana. Di sampingnya Sasa tetidur pulas. Sesekali matanya melihat jam dinding di atap bangsal. Sudah hampir tengah malam. Sakit apakah anaknya? Sebelum dia tahu kondisi Sisi yang sebenarnya, dia tak akan pernah bisa memejamkan matanya. Meski itu harus dijalaninya hingga pagi menjelang.