Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ya Sudahlah.....

4 Oktober 2010   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44 115 0
02 Januari 2007 " Sebaiknya kita berteman saja..." katamu diseberang sana, pada suatu pagi jam 08.30 WIB Perih, sakit, benci dan dendam serentak memenuhi setiap rongga dada dan pembuluh nadi. *  *  * " Hapuslah air matamu, aku pasti akan bertanggung jawab..." katamu, 4 tahun yang lalu. *   *   * Ketika mimpimu yang begitu indah Tak pernah terwujud ya sudahlah Saat kau berlari mengejar anganmu Dan tak pernah sampai ya sudahlah *   *   *   Pertengahan Mei 2008 " Jadi gimana is, apa jawabanmu..." aryan menatapku cemas. " Aku tidak mau pacaran Yan, aku hanya ingin menikah. Dan kau pasti belum berfikir untuk menikah kan? umurmu saja masih lebih muda dariku"   Akhir Mei 2008 No tak dikenal terlihat dilayar ponselku yang bergetar, tak lama sms masuk. " Is' aryan masuk rumah sakit. Kakinya terlindas porklip. Sekarang di RS PMC Tanjung Priuk" Ini bohong... aku tak percaya... *  *  * Suara tangis terdengar saat aku memasuki lorong kamar Anggrek tempat Aryan dirawat. " Aku tak bisa main bola lagi ‘kek...." tangismu penuh penyesalan. " Di otakmu cuma bola saja, sekarang yang penting sembuh dulu, tidak pincang pun sudah bagus!" Ucapan kakek sedikit meredam tangisan Aryan. Aku terpaku didepan pintu, apa ini salahku?   Awal Juni 2008 " Tadi siang kakek sudah pulang" katamu lembut " Jadi gimana is, apa jawabanmu sekarang....?" " Sudah malam, kita bicara lagi besok" " Aku ingin kita menikah" " Aku kan sudah bilang... " " Aku sanggup" " Tolong ambil kan handphoneku is" " Kau mau telp siapa?" " Hallo ‘Kek... ini is nya sudah datang, kakek tanya saja alamat lengkap rumahnya sama  dia ya. Nih is, kakek mau bicara..." " Hallo.... Kakek..." hatiku berdebar kencang... *   *   * Satu dari sekian kemungkinan Kau jatuh tanpa ada harapan Saat itu raga kupersembahkan Bersama jiwa cita-cita dan harapan Kita sambung satu persatu sebab akibat Tapi tenanglah mata hati kita kan lihat Menuntun ke arah mata angin bahagia Kau dan aku tahu jalan selalu ada *   *   *   Kamis, 11 Juli 2010 @ Paniis Kakek sedang berbicara dengan keluarga Is. " Saya datang mewakili cucu saya untuk melamar anak bapak Is, semoga niat baik cucu saya bisa diterima Bapak. Saat ini cucu saya belum bisa menemui Bapak dikarenakan dia mendapat musibah dan masih di Rumah Sakit" "  Tidak apa-apa Kek, kemarin Is sendiri sudah telp saya mengabari tentang rencana kakek dating. Saya maklum dan saya terima lamaran cucu bapak dengan tangan terbuka" " Alhamdulillah..." @ Rumah Sakit " Alhamdulillah..." Aryan mengucap syukur. Diletakannya handphone yang menjadi perantara kehadirannya diruang keluarga Is. @ Pusat Belanja Is terlihat gelisah, dilihatnya kembali ponsel yang dari tadi tak lepas dari tangannya. " Hari ini untung toko sepi" pikirnya. " Kalau tidak, mana bisa aku melayani pembeli dengan tenang. Haduuhhh...kenapa aku belum dapat kabar juga sampai sekarang, mudah-mudahan semua berjalan lancer "  Is menghela nafas.   Kamis, 07 Agustus 2008 " Saya terima nikahnya, Is binti Mus dengan mas kawin....." *   *   * Satu ‘kan langkah langkah yang beriring Genggam hati rangkul emosi Genggamlah hatiku satukan langkah kita Sama rasa tanpa pamrih Ini cinta across the sea Peluklah diriku terbang bersamaku Melayang jauhh..... Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari Sosok ini yg menerima kelemahan hati Yea.. aku cinta kau.. ini cinta kita Cukup satu waktu yes untuk satu cinta Satu cinta ini akan tuntun jalanku Rapatkan jiwamu yo tenang disisiku Rebahkan rasamu untuk yg ditunggu Bahagia hingga ujung waktu *  *   *   Kamis, 26 Februari 2009 Jam 09.30 WIB Malaikat kecil terlahir dari buah cinta Is dan Aryan...... *   *   * Apapun yang terjadi Ku ‘kan slalu ada untukmu Janganlah kau bersedih Cause everythings gonna be ok *   *   *

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun