.
Namun, walaupun seringkali ditemukan, diucapkan, dan didengarkan, sampai sekarang tak banyak yang tahu siapa sebenarnya sosok yang telah memprakarsai lahirnya kalimat tersebut. Kalimat _Wallah al-Muwaffiq Ila Aqwam Ath-Thariq_ ( ) pertama kali dicetuskan oleh KH. Ahmad Abd al-Hamd Wahb, seorang ulama kharismatik dari Kendal, Jawa Tengah. Beliau dilahirkan di Kota Kendal pada tahun 1915 M dan wafat pada 14 Februari 1998 bertepatan dengan 16 Syawal 1418 H.
.
Sepanjang karirnya, beliau pernah menduduki beberapa posisi penting di Nahdhatul Ulama (NU). Diantaranya adalah _Rais Syuriyah_ PCNU Kota Kendal, Wakil _Rais Syuriyah_ PWNU Provinsi Jawa Tengah, _Rais Syuriyah_ PWNU Provinsi Jawa Tengah, dan terakhir sebagai _Mustasyar_ PBNU.
.
Sebelum mencetuskan dan memperkenalkan kalimat _Wallah al-Muwaffiq Ila Aqwam Ath-Thariq_ ( ), KH. Ahmad Abd al-Hamd Wahb telah terlebih dahulu menciptakan kalimat _Billah Taufiq Wa al-Hidayah_ ( ). Tetapi karena selanjutnya kalimat tersebut banyak digunakan oleh hampir seluruh kalangan umat Islam (terutama di Indonesia), maka dirasa hilanglah ciri khas ke-NU-an nya. Untuk itu, diciptakanlah istilah baru, yaitu _Wallah al-Muwaffiq Ila Aqwam Ath-Thariq_ ( ) yang dirasakan cukup sulit ditirukan oleh orang non-NU sebagaimana yang pernah diceritakan KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat acara peringatan hari lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46 .
.
Selain sebagai ulama, pemikir, dan tokoh tersohor di-NU, KH. Ahmad Abd al-Hamd Wahb juga merupakan seseorang yang produktif. Hal ini terbukti bahwa sejak tahun 1930-an, beliau telah terlibat dalam penulisan dan penerbitan majalah Berita NO _(Nahdlatoel Oelama)_. Bahkan dalam sebuah tulisan, disebutkan bahwa KH. Ahmad Abd al-Hamd Wahb sebagai sosok yang begitu rapi dalam menyimpan dokumen-dokumen penting NU, salah satunya adalah dokumen-dokumen Buletin LINO _(Lailatul Ijtima' Nahdatoel Oelama)_.
.
KH. Ahmad Abd al-Hamd Wahb juga pernah menulis dan menerjemahkan lebih dari 20 kitab yang meliputi bidang akidah, sejarah Islam, syari'ah, ke-NU-an maupun tuntunan dakwah Islam Kitab-kitab tersebut ditulis dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa dengan huruf Arab Pegon.
Salah satu karyanya yang cukup fenomenal adalah terjemahan Kitab _Qanun Asasi Hadlratus Syeikh Hasyim Asy'ari_ . Karya tersebut diberi judul _Ihya' Amalil Fudlala' Fi Tarjamati Muqaddimatil Qanunil Asasi li-Jam'iyati Nahdlatil Ulama_.
.
.
------------
-Penulis: JoDy-
------------