Di tengah keheningan bulan Ramadhan ini, aku menemukan diriku merenung tentang banyak hal, tidak terkecuali tentang kesehatan mulut yang menjadi sorotan pribadi lebih dari sebelumnya. Bulan puasa membawa tantangan unik bagi kebersihan dan kesehatan mulut, dan aku telah mempelajari betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara ketaatan spiritual dan kewaspadaan terhadap kesehatan diri.
Sebagai seseorang yang menjalankan ibadah puasa, aku sadar bahwa tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari dapat menyebabkan perubahan dalam keadaan mulutku. Aku telah mengalami, seperti banyak orang lain, penurunan produksi air liur selama jam-jam puasa, yang ternyata memiliki efek yang tidak boleh dianggap sepele terhadap kesehatan mulutku.
KEMBALI KE ARTIKEL