Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

7 Kepala Sekolah

15 November 2014   02:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:47 51 1
Sekolah bisa dikatakan sebagai miniatur masyarakat. Di tempat inilah anak-anak kita belajar. Belajar dalam artian yang luas, belajar bagaimana belajar, bagaimana bersosialisasi, bagaimana mentaati norma atau aturan, bagaimana bertahan hidup dan masih banyak lagi yang mereka pelajari. Ibarat sebuah pemerintahan kecil, sekolah juga memiliki pimpinan. Pimpinan di Sekolah adalah kepala sekolah. Tulisan ini tidak bertujuan untuk memojokkan seseorang atau siapa saja yang merasa menjadi kepala sekolah ataupun siapa saja yang berhubungan dengan kepala sekolah. Tulisan ini adalah fakta yang ada di sekolah kami. Nama dan tempat sekolah pada tulisan ini tidak kami sebutkan, jika ada yang penasaran dapat menghubungi langsung penulis.
Sekolah kami adalah sekolah negeri setingkat SMA yang telah berdiri sejak tahun 2002 dan berjarak tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten. Sekolah yang masih berusia remaja, sekitar 12 tahunan saat tulisan ini dibuat. Sekolah ini adalah tempat kami bekerja, mengabdikan diri untuk mendidik anak bangsa. Sekolah kami terkategori sekolah kecil, dengan jumlah siswa sekitar 150-an. Jumlah siswa yang seperti itu bukan berarti kami sangat selektif menerima siswa, justru sebaliknya. Memang sungguh ironis, sekolah yang dekat dengan ibu kota kabupaten namun peminatnya kurang. Akan terlintas dalam benak kita berbagai gambaran bagaimana sekolah kami tersebut sehingga kurang diminati oleh masyarakat. Yah silahkan pembaca membayangkan keadaannya seperti apa.
Selain sekolah kami yang memang kurang diminati masyarakat, ternyata sekolah kami juga sekolah yang kurang diminati oleh pimpinannya sendiri. Aneh bukan....? Bagaimana seorang pimpinan sekolah juga kurang berminat terhadap sekolah yang dipimpinnya? Ini bukan cerita fiktif, ini adalah fakta. Sejak berdirinya sekolah kami, kami sampai saat ini sudah mempunyai pimpinan 7 kepala sekolah. Bisa dibayangkan dalam kurun usia 12-an tahun pimpinan kami sudah berganti 7 kali, jadi jika dirata-rata 2 tahun sekali pimpinan kami berganti.
Yah memang ada keuntungan tersendiri, kami dapat mengetahui berbagai tipe kepemimpinan. Namun ternyata hal ini menurut pengamatan kami memberikan efek yang kurang baik untuk perkembangan sekolah kami. Setiap ganti pimpinan kebijakan-kebijakan sekolah akan mengikuti pola dari pimpinan tersebut, ketika sebuah sistem yang dibangun sudah akan tertata, tiba-tiba sudah berubah arah kembali. Seorang pimpinan seharusnya dapat memberi warna kepada yang dipimpinnya, sehingga kami sebagai warga sekolah saat ini memerlukan sebuah figur pimpinan yang dapat diteladani.
Mengutip apa yang disampaikan oleh Anies Baswedan bahwa sesungguhnya yang perlu direvolusi mental bukanlah anak melainkan yang mendidiknya. Selain itu penentu-penentu kebijakanpun seharusnya pun harus direvolusi. Bagaimana seorang pimpinan sekolah dapat menunjukkan prestasinya jika belum satu periode sudah dipindah tugaskan. Ini juga perlu menjadi sebuah perhatian khusus kenapa kepala sekolah tidak lama bertahan di sekolah kami, sedangkan kami sebagi guru tetap bertahan di sekolah ini.
Tulisan ini adalah wujud kegundahan kami di sekolah ini, ada apa sebenarnya dengan sistem kami. Saat ini kami perlu seorang figur kepala sekolah yang tahan banting dengan keadaan dan kenyataan apapun di sekolah kami. Kepada pihak-pihak yang berkompeten tentang hal ini, angkatlah kepala sekolah yang terbaik atau bisa saja memberikan mandat kepada kepala-kepala sekolah yang berprestasi untuk merubah wajah sekolah kami, sehingga kami dapat setara dengan sekolah yang lain.
Selain fakta tentang sering bergantinya kepala sekolah ditempat kami, sebenarnya masih banyak hal yang unik lain khususnya siswa kami, namun kami malu untuk menuliskannya karena Menteri kita mengatakan yang perlu direvolusi mentalnya bukanlah anak melainkan pendidiknya. Mudah-mudahan tulisan sederhana ini setidaknya dapat menjadi wahana curahan hati kami.
Tulisan ini adalah tugas Diklat Online PPPPTK Matematika

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun