Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis

Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani: Sebuah Catatan Kritis Pertanian di Kabupaten Jeneponto

18 Juni 2024   18:12 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:08 326 1
Data Indeks Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten Jeneponto yang dilansir dari Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) pada tahun 2023 tercatat sebesar 79,69 (Bapanas, 2023). Angka tersebut menjadikan Kabupaten Jeneponto sebagai salah satu daerah yang menyandang status "Sangat Tahan". FSVA sendiri merupakan indeks yang disusun dari tiga aspek ketahanan pangan yaitu ketersediaan, keterjangkauan/akses, dan pemanfaatan pangan yang berarti bahwa Kabupaten Jeneponto terhitung sebagai daerah yang memiliki ketahanan pangan yang kuat. Namun, pekerjaan tidak selesai sampai disini karena sesungguhnya terdapat tantangan yang berat di sektor pertanian yang menyerap lebih dari 48,12 persen tenaga kerja di Jeneponto (BPS, 2023). Isu yang paling utama tentu saja adalah kesejahteraan petani dan pertanian yang berkelanjutan. Sebagai catatan, dalam 2 tahun terakhir sektor pertanian terus mengalami kontraksi ekonomi yakni tercatat tumbuh -3,54 persen pada tahun 2022 dan -4,80 persen pada tahun 2023 (BPS, 2023). Kontraksi tersebut tentu menjadi masalah yang serius karena mengindikasikan penurunan pendapatan yang setidaknya dialami oleh 99,1 ribu tenaga kerja di sektor pertanian ini. Kondisi tersebut diperparah dengan tingkat inflasi yang bergerak lebih cepat sehingga sangat menekan daya beli petani. Melihat realita tersebut, pemerintah dalam kebijakan nya tentu tidak boleh hanya sekedar menjaga ketahanan pangan namun secara bersamaan juga memastikan peningkatan kesejahteraan petani dan keberlanjutan usaha pertanian di Kabupaten Jeneponto.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun