Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Logika & Perasaan, Paradigma Pilihan!

22 Juni 2012   06:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 360 1

Apakah memang selayaknya perasaan itu kita yang mengendalikan? Bukan perasaan yang mengendalikan kita? Jika memang benar begitu adanya, bukankah justru berarti membiarkan diri kita sendiri dikuasai oleh ego dan logika-logika yang absurd dalam menghadapi kehidupan? Bukankan perasaan justru menjadi substansi yang mengandung esensi dari kebenaran? Ah, mungkin aku terlalu berkutat dengan landasan filosofis yang telah dituliskan dan diperdebatkan selama berabad-abad oleh sejarah. Yang justru membuatku muak sendiri adanya. Kenapa manusia berpikir sesuatu yang terkadang tidak perlu dipikirkannya? Kenapa sulit untuk menjalani hidup apa adanya yang seperti orang-orang katakan? Aku yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang benar-benar menjalani hidup apa adanya. Slogan tersebut hanya berfungsi sebagai paradoks untuk hiburan semata. Untuk menghidupkan kembali semangat-semangat yang sempat tertidur atau bahkan mati suri. Akankah benar demikian adanya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun