Impianku; hidup bersama orang-orang yang memiliki ide yang sama. Jangankan memimpin, menjadi alas kaki pun aku siap.
Namun, apa dosaku hingga seringkali bergabung di tempat salah. Aku bertoleransi, tapi batinku tak terima. Terpenjara.
Apakah aku yang terlampau cerdas. Atau memang aku yang terlampau terlalu tinggi hati.
Tinggi hati memang penyikit kronisku, dia menjulang sangat tinggi dari dasar hati menembus tulang ubun-ubunku.
Astagaaaaa...