: Kepada Mei
Mei, apakah kamu sudi menemani saya berkontemplasi?
melihat diri di kedalaman
mendiskusikan kata-kata yang bungkam
dan kembali menyusuri garis waktu
dengan serangkaian catatan musim
yang bergelantung pada bentangannya
Kita sudah semakin tua, Mei
bertahun-tahun kita tumbuh
menjadi seseorang yang tak pernah mengenal tubuhnya
merangkul malaikat dan setan secara bersamaan
sampai-sampai kita tak pernah cukup tahu
apa yang membedakan kita dengan mereka?
Kita berlomba-lomba untuk diakui
seolah nilai hanyalah tentang angka-angka
sehingga kita mengejar dan terjebak
pada angan-angan menjadi kaya
rumah yang megah
atau mobil yang mewah
entah bagaimanapun caranya
Di sisi lain
kita juga tak pernah menanggalkan masa kanak-kanak
dunia seakan hanya merupakan tempat bermain
lelucon hari halloween
dan senda gurau akhir pekan
sehingga kita melupa
apa-apa saja yang seharusnya kita lakukan
sebagai seorang manusia
Mei, apakah kita benar-benar manusia?
seperempat abad sudah kita hidup
sebagai seseorang yang utuh
melewati musim-musim
singgah dan bertahan
pada banyak kesempatan yang nyata dan hampir
tapi kita tak pernah cukup waktu untuk berpikir
apa yang membuat seseorang layak disebut manusia?
Satui, 15 Mei 2021