Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Berbiasa

1 Juni 2020   06:24 Diperbarui: 1 Juni 2020   06:49 177 50

di mimbar pagi
sebelum matahari mulai meninggi
aku mewasiatkan taqwa
pada hari kemenangan yang berusaha dirampas
oleh beragam cemas dan duka

sejatinya kita masihlah menang
dan terlahir kembali menjadi fitri
meski dalam suasana yang berbeda
dari sebuah kewajaran yang tak biasa
di mana kita dikarantina
oleh sunyi yang gigil
setelah kehangatan dibatasi
hanya selebar layar virtual

namun barangkali
berdamai pada gerombolan makhluk tengil itu
bukanlah solusi melainkan cara terpasrah
untuk bunuh diri
sebab mereka tetaplah pemangsa
yang membuat kebersamaan menyaru binasa

hingga berbiasa adalah cara yang tepat
untuk bertahan dan terus melawan
setidaknya kita cukup banyak waktu
membaca buku-buku usang di kepala
agar setidaknya kita cukup berpikir
apa salah kita sebagai seorang hamba

Angsana, 24 Mei 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun