Di antara tubuh yang ringkih
Kepala dengan ingatan yang menguap
Kaki yang gagal beranjak
Juga tangan yang masih mengepal harap
Kau lantunkan nyanyian kehilangan
Dari partitur jiwa yang telah koyak
Remuk dimangsa zaman
"Mari membagi mimpi kita, agar hidup tak hanya sekadar ilusi semata," katamu.
Namun, di antara rerimbun takdir
Di mana kediaman nasib digariskan
Kau pergi menemui kepergian
Tanpa menyisakan sedikitpun
Sajak-sajak gigil di jurai rintik kenangan
Sebab kau telah kembali hidup
Dari mimpi dan semangat yang kau wariskan
Angsana, 09 April 2020