Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rindu yang Tersemat

24 Desember 2019   12:20 Diperbarui: 24 Desember 2019   20:03 63 9
Hari ini, tepat setelah matahari mencapai titik kulminasi. Kau menjelma menjadi serumpun ilalang. Bergoyang menarikan angan yang mengawan-awan. Di tengah terik renjana yang tak berkesudahan.

Bukan ... ini bukan fatamorgana, atau sekadar mimpi di siang bolong semata. Melainkan kau yang bermetamorfosa menjadi apapun, bahkan sesuatu yang tak sempat terbaca oleh cuaca.

Betapa, spektrum kenangan berkelebat menyelimuti ingat. Hingga apapun yang terlihat. Kau membayang lekat, mengisbatkan maklumat hati, dengan rindu-rindu yang tersemat.

Angsana, 2019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun