Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Ibu dan Sorganya

22 Desember 2011   08:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 44 0

Ibu melahirkan dan merawat anak-anaknya. Ibu bangun paling pagi untuk mengurus segalanya mulai dari membangunkan, memandikan, mempersiapkan makanan, mengurus rumah dsb..dsb, Ibu juga mencari pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan keluarga. Ibu mengajak anak-anaknya membawa dagangan ke kampung kampung. Ibupun tidur paling akhir. Ibu saat tidur pun masih berpikir untuk hari esok, kadang-kadang masih mendongeng buat anak-anaknya. Ibu juga masih punya tugas merawat bpk/ibu mertuanya. Karena tugas ibu yang berat itu, perhatian ke bpk pun berkurang. Ibu dilecehkan sehingga bpk punya anak lagi dari orang lain. Ibu pun punya tugas lagi untuk membuat upacara untuk anak tsb, ibu rela karena memang kewajiban seorang wanita. Ibu menasehatkan kepada anak kandungnya anak itu saudaramu juga. Bila cerai ibu pun tidak mendapat hak apa-apa. Karena usia tua ibu sakit, saat-saat terakhir, ketika anak cucunya berkumpul didekatnya, ibu membagikan lembaran uang kepada anak anaknya padahal uang tersebut pemberian dari anaknya juga. Ibu selalu menanyakan anak tersebut. Kok dia yang belum kelihatan? Setelah diberitahu bahwa sudah ditelpon dan sedang dalam perjalanan : ibu terlihat tenang dan tersenyum, memejamkan mata dan terus menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan tenang tidak ada keluhan sakit. Apa sifat ibu tesebut diatas mungkin perlu di contoh?  atau  itukah makna kata-kata “Sorga di telapak kaki ibu” ?... salam kompasiana...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun